KOMPAS.com — Sekarang ini, pemakaian kawat gigi sudah menjadi tren kosmetik ketimbang untuk menjaga kesehatan. Banyak anak, terutama remaja, yang ingin pakai kawat gigi karena ikut-ikutan temannya. Biaya untuk itu pun terbilang cukup tinggi dan kebanyakan juga tidak diganti oleh asuransi kesehatan karena dianggap untuk tujuan mempercantik diri. Karenanya, orangtua perlu lebih jeli melihat apakah anak memang perlu merapikan giginya dengan kawat gigi atau tidak.
Anak-anak biasanya akan mulai mengalami masalah dengan giginya pada usia sekitar 7 tahun. Saat itu, kebanyakan gigi susunya telah mulai tanggal, dan gigi tetap sudah tumbuh.
Namun, menurut Dr George White dari Tufts University, Boston, semakin cepat gigi susu tumbuh saat bayi bisa membuat gigi itu tanggal lebih cepat, bahkan sebelum berusia 7 tahun. Karenanya, sebaiknya kita sudah membiasakan anak ke dokter gigi sedini mungkin untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Saat pemeriksaan rutin, dokter gigi akan bisa melihat seperti apa kondisi serta potensi buruk yang mengancam gigi dan gusi anak. Dokter akan memeriksa susunan gigi dan juga bentuk rahang anak, lalu bila kondisinya ternyata kurang baik, akan menyarankan beberapa alternatif perawatan.
Intervensi yang dilakukan sejak dini dapat membantu mengatasi apabila susunan gigi anak atau bentuk rahangnya ternyata kurang baik, misalnya rahang bawah terlalu maju atau susunan gigi sangat berantakan. Ini akan menguntungkan anak, karena tulangnya masih muda dan mereka tumbuh dengan pesat sehingga bisa diperbaiki dengan mudah dan cepat.
Yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah munculnya gigi tetap pada bagian depan dan geraham belakang. Mengapa bagian tersebut? Karena gigi-gigi ini memiliki ukuran paling besar dan perlu ruang lebih banyak. Dengan gigi yang rata, tidak hanya penampilan yang terlihat lebih cantik, anak-anak juga akan bisa mengunyah makanan dengan lebih baik dan berbicara dengan lebih jelas.
Kawat gigi juga bisa digunakan untuk memperbaiki gigi gingsul yang mencuat keluar, sehingga tidak diperlukan tindakan operasi. Satu lagi, gigi yang rata bisa membuat anak merasa lebih percaya diri.
(Dari berbagai sumber)
Editor :
Dini