KOMPAS.com - Jengkol adalah bahan makanan khas Indonesia yang banyak disukai masyarakat. Sayangnya sekarang ini harganya sudah melambung tinggi,bahkan melampaui daging ayam. Sekalipun menimbulkan bau tak sedap, jengkol tetap nikmat disantap termasuk saat diolah menjadi semur dan rendang. Namun, untuk membuat rendang jengkol tak semudah membuat rendang daging. Tidak seperti membuat rendang daging, pembuatan rendang jengkol ini lebih rumit dan panjang. Ini bertujuan agar jengkol tak terlalu bau dan tak hancur saat dimasak lama bersama bumbunya.
1. Pemilihan jengkol
Jengkol atau jariang (dalam bahasa Padang) sangat mudah ditemukan di berbagai kota di Sumatera Barat, misalnya Payakumbuh, Bukittinggi, Pasaman, atau Lubuk Basung. Yang membedakan semua jenis jariang ini adalah rasa manis yang keluar saat disantap. Nah, agar rendang jariang ini makin nikmat, sebaiknya pilih jengkol yang sudah tua. Jengkol yang sudah tua akan lebih mudah diolah, lebih empuk, dan rasanya lebih nikmat.
2. Rendam air
Agar jengkol lebih mudah dikupas, sebaiknya rendam dulu jengkol dalam air garam. Belah dua jengkol kemudian rendam dalam air garam selama semalaman. Setelah semalaman merendam jengkol, kupas kulitnya dan goreng sampai berubah warna.
3. Keprek
Setelah digoreng, jengkol tak langsung bisa dimasukkan ke dalam kuah santan. Namun jengkol ini harus direndam kembali di dalam air biasa selama setengah jam. Kemudian jengkol ini dikeprek satu per satu sampai pipih. Cara ini bertujuan untuk memudahkan bumbu meresap sampai ke dalam jengkol.
4. Tambahkan hati sapi
Setelah dikeprek, jengkol ini bisa dimasukkan ke dalam kuah santan. Namun, agar rasanya makin mantap sebaiknya tambahkan hati sapi saat membuat kuahnya. Hanya saja, hati sapi cenderung keras bila direndang, maka ini bisa disiasati dengan memarut hati sapi. Caranya, masukkan hati sapi ke dalam kuah santan dan masak sampai matang baru kemudian diparut. Dengan cara ini kuah santannya akan terasa lebih manis dengan tambahan kaldu dari parutan hati. Setelah itu, jengkol yang sudah dikeprek bisa dimasukkan ke dalam kuah santan dan masak dengan api kecil sampai matang.
Sumber: Buku Rendang Traveller, Reno Andam Suri
Editor :
wawa