Kompas.com - Badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) menyarankan dokter untuk mempertimbangkan pemberian suntikan magnesium sulfat lebih dari 5 hari untuk mencegah kelahiran prematur.
Suntikan magnesium sulfat yang digunakan untuk mencegah persalinan prematur ini belum disetujui FDA, dokter menggunakannya sebagai obat "off-label".
FDA melaporkan beberapa risiko terkait penggunaan magnesium sulfate pada bumil dengan jangka waktu lebih dari 5 hari. Bayi yang lahir berpotensi memiliki kadar kalsium rendah, gangguan tulang, osteopenia, dan tulang retak.
Belum diketahui kapan waktu yang aman untuk menyuntikkan magnesium sulfat agar risiko kesehatan bisa ditekan.
Ini bukan pertama kali para pakar memperingatkan para dokter akan bahaya suntikan tersebut jika diberikan dalam jangka waktu lama.
Menurut laporan dari Obstetrics and Gynecology, magnesium sulfate yang diberikan melalui urat nadi pada wanita hamil belum terbukti efektif dan justru berpotensi fatal.
Magnesium sulfat, biasa dikenal dengan Epsom Salt, adalah garam anorganik yang mengandung sulfur dan oksigen.
Dalam dunia medis magnesium sulfat digunakan untuk menyembuhkan sakit, mencegah cerebral palsy pada bayi prematur, mengendalikan serangan asma, dan mencegah preeklamsia.
Obat ini terkadang juga diberikan pada ibu hamil antara usia 26 minggu dan 34 minggu untuk menunda kontraksi. Suntikan obat ini biasanya diberikan dalam jangka panjang.
Menyusul peringatan tersebut, FDA akan mengubah label peringatan dalam kemasan obat, terutama disebutkan efek sampingnya.