KOMPAS.com - Pernah mendengar bahwa anak-anak menyontoh segala sesuatu karena apa yang dilihatnya, bukan apa yang disuruh, kan? Pendapat ini mungkin sejalan dengan hasil penelitian dari University of Bristol dan Dartmouth Medical School. Penelitian tersebut membuktikan, remaja merokok karena meniru apa yang mereka lihat di layar lebar.
Studi yang melibatkan 5.000 remaja usia 15 tahun ini mengamati reaksi mereka terhadap adegan merokok di dalam film, apakah mereka lantas mencoba merokok atau tidak. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Thorax ini mengamati 360 film box office di Hollywood yang dirilis antara tahun 2001-2005, seperti Spider-Man, Bridget Jones, dan The Matrix. Semua film tersebut menampilkan adegan merokok.
Ternyata, remaja yang menonton adegan merokok dalam film tersebut 73 persennya mencoba merokok, dibandingkan mereka yang tidak terpapar adegan tersebut. Karena kebiasaan merokok bisa saja dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti orangtua atau lingkungan pergaulan yang juga perokok, peneliti pun mengumpulkan data mengenai latar belakang sosial remaja-remaja ini. Ternyata, kecenderungan untuk ikut merokok tersebut masih ada, meski jumlahnya menurun menjadi 32 persen.
"Kami melihat hubungan linier antara remaja merokok dan jumlah film yang mereka lihat menggambarkan adegan merokok. Lebih dari separuh film yang ditayangkan di bioskop-bioskop Inggris tersebut diberi sertifikasi '15 tahun ke atas' atau bahkan di bawahnya, sehingga anak-anak dan remaja jelas terpapar adegan tersebut," ungkap Dr Andrea Waylen, pemimpin penelitian ini.
Sistem rating film biasanya mengangkat isu-isu seperti kekerasan untuk dijadikan pertimbangan, tapi mereka rupanya mengabaikan bahwa adegan merokok pun bisa memberi pengaruh buruk pada penontonnya. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah mengelompokkan film dengan adegan merokok ke dalam kategori "18 tahun ke atas" dapat mengurangi jumlah remaja yang merokok.
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Sumber: Marie Claire