Liputan6.com, Jakarta: Orang yang memiliki kolesterol tinggi mempunyai risiko besar mengidap Alzheimer alias penyakit pikun. Pernyataan ini diperkuat oleh Kepala Penelitian Universitas Kyushu, Kensuke Sasaki.
"Kami menemukan bahwa kadar kolesterol tinggi terkait dengan plak otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer, secara signifikan," kata Kensuke Sasaki seperti dikutip Zeenews, Senin (19/9).
Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan meneliti 147 orang yang meninggal setelah diobservasi selama 10-15 tahun. Di antaranya, 34 persen atau 50 orang, telah didiagnosis dengan demensia sebelum menutup usia.
Demensia adalah kondisi keruntuhan kemampuan intelek yang progresif setelah mencapai pertumbuhan dan perkembangan tertinggi (umur 15 tahun). Ini terjadi karena gangguan otak organik, diikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, dimanifestasikan dalam bentuk gangguan fungsi kognitif seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan pikiran konseptual.
Otopsi menunjukkan terdapat plak dan kekusutan sel di otak responden, sebagai tanda-tanda Alzheimer. Plak merupakan akumulasi dari bentuk amiloid protein, yang terjadi antara sel-sel saraf. Kekusutan merupakan akumulasi dari protein yang berbeda, yang disebut tau, terjadi di dalam sel saraf.
Orang dengan kadar kolesterol tinggi memiliki plak otak secara signifikan lebih banyak, ketimbang dengan mereka yang kadar kolesterolnya normal atau rendah. Kensuke mengatakan, sebanyak 86 persen orang dengan kolesterol tinggi memiliki plak otak, dibandingkan dengan hanya 62 persen orang dengan kadar kolesterol rendah.
"Penelitian kami jelas membuat titik bahwa kolesterol tinggi dapat berkontribusi langsung maupun tidak langsung dengan plak di otak," kata Sasaki. Tak ada salahnya memeriksakan darah untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah Anda.(Zeenews)