TEMPO Interaktif, Jakarta - Mereka yang minum dua atau tiga cangkir kopi sehari menghadapi risiko depresi 15 persen lebih rendah dari mereka yang jarang melakukannya. Hal itu terungkap dalam temuan para akademisi di Harvard School of Public Health di Amerika Serikat.
Meskipun mereka menekankan studi ini tidak membuktikan bahwa kafein melindungi terhadap depresi, mereka mencatat bahwa ada dosis tertentu yang mengurangi risiko depresi.
Misalnya, mereka yang mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein 550 miligram atau lebih sehari--setara dengan empat cangkir atau lebih--memiliki risiko depresi 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang hampir tidak pernah minum kopi.
Michael Lucas dan rekannya meneliti lebih dari 50.000 perempuan sehat, rata-rata usia 63, dan mengikuti mereka selama satu dekade.
Mereka memperkirakan konsumsi kafein mereka dalam semua jenis minuman, melalui kuesioner, dan kemudian mencari kasus depresi mereka.
Dalam jurnal Archives of Internal Medicine, para penulis mencatat bahwa dalam studi kelompok, "kasus depresi berkurang dalam dosis tertentu dengan peningkatan konsumsi kopi berkafein".
Namun mereka mencatat bahwa itu adalah penelitian pengamatan--atau penelitian yang tidak berusaha untuk membuktikan sebab dan akibat--dan oleh karena itu, "tidak dapat membuktikan bahwa kopi kafein atau berkafein mengurangi risiko depresi, tetapi hanya menunjukkan kemungkinan seperti efek perlindungan".
TELEGRAPH | EZ