Sayangi Diri' Bantu Sembuhkan Luka Akibat Perceraian Sep 26th 2011, 22:54 Selasa, 27 September 2011 | 05:12 WIB TEMPO Interaktif, - Menyayangi diri sendiri, dapat membantu orang-orang yang baru saja bercerai, untuk melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka. Demikian diungkapkan oleh para ahli. Dijelaskan bahwa, menyayangi diri sendiri atau 'self-compassion' yang merupakan kombinasi dari kepedulian terhadap diri sendiri, pengakuan atas rasa kemanusiaan, dan kemampuan untuk membiarkan emosi yang menyakitkan itu berlalu, dapat membantu menyesuaikan diri serta bersikap positif saat menghadapi perceraian. Peneliti dari the University of Arizona mempelajari 38 orang pria dan 67 orang wanita pada usia rata-rata 40 tahun yang menikah lebih dari 13 tahun dan kemudian bercerai pada tiga atau empat bulan sebelumnya. Mereka yang rasa menyayangi diri sendirinya lebih besar, mempunyai kemampuan untuk bangkit lebih cepat dari dampak emosional akibat perceraian. Hasil studi ini muncul pada jurnal Psychological Science terbaru. Temuan ini, menurut para peneliti, dapat membantu mereka yang mengalami kehancuran akibat perpisahan atau perceraian. "Kami tidak tertarik pada pernyataan standar yang mengatakan 'orang yang bisa mengatasi lebih baik hari ini akan melakukan hal yang lebih baik sembilan bulan dari sekarang'. " kata David Sbarra, penulis rilis dalam jurnal tersebut. " Soalnya itu tidak membantu siapapun," Bagian yang paling mencengangkan, sambung Sbarra, adalah ketika ia melihat beberapa karakter positif yang berbeda seperti kepercayaan diri, optimisme, dan kemudahan dalam memulai hubungan. "Karakter ini – menyayangi diri sendiri – diperkirakan memberikan dampak bagus secara unik,''kata dia. Ditambahkan Sbarra, "Memang tidak mudah mengatakan ' jangan terlalu cemas'.'' Pasalnya, "Anda tak bisa mengubah kepribadian Anda dengan segera. Yang bisa Anda ubah adalah sudut pandang Anda dengan melihat pengalaman Anda.'' Jika orang-orang yang bercerai bisa melihat kehilangan mereka dari sudut pandang pengalaman manusiawi yang lebih luas, dan menerima rasa sakit atau cemburu tanpa pretensi, sambung Sbarra, orang tersebut akan merasa lebih rileks dan bebas. "Penelitian ini membuka jendela mengenai peluang kita mengolah dan memupuk rasa menyayangi diri sendiri di antara orang-orang yang baru saja berpisah,'' ungkap Sbarra. HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Tempo Interaktif. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan | |