KOMPAS.com - Tak mudah membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Sebagai artis yang juga ibu dari tiga orang putri, hal ini juga dialami oleh Shahnaz Haque. Shahnaz selalu berusaha sebaik mungkin untuk memperhatikan tumbuh kembang ketiga putrinya: Pruistin (9), Charlotte (8), dan Mieke (5).
Istri penabuh drum Gilang Ramadhan ini punya cara sendiri untuk mendidik ketiga putrinya. Karena dunia luar ruangan sangat menarik baginya, ia pun menularkan kebiasaan ini pada anak-anaknya. Misalnya saja, bila ibu-ibu lain sangat khawatir bila anak-anaknya pergi bermain, Shahnaz justru mendorong anak-anaknya untuk keluar dan bermain.
"Saya justru senang menyuruh anak-anak bermain. Dengan demikian akan mendorong mereka untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan melatih empati mereka. Karena mereka bisa melihat dunia yang sesungguhnya," tukasnya, saat acara awarding Children Helping Children, yang digelar Tupperware di Kandank Jurank, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (8/9/2011) lalu.
Salah satu contohnya, ia membiarkan ketiga putrinya bermain hujan di luar rumah. Tetapi setelah itu, Shahnaz akan bertanya bagaimana pengalaman anak saat hujan-hujanan. "Pelajaran positif apa yang bisa diambil dari permainan tersebut," ungkap Shahnaz, yang setiap sore selalu mengajak keluarganya bersepeda bersama.
Bagi perempuan berusia 39 tahun ini, kegiatan di luar rumah sangat bermanfaat untuk mendidik anak. Tidak heran, selain memasukkan ketiga putrinya di sekolah formal, Shahnaz juga kerap mengajak mereka ke sekolah alam. Sambil bermain, anak-anak dilatih kepekaannya terhadap alam. Misalnya, sambil camping, anak-anak akan mengenal tumbuh-tumbuhan di habitat aslinya.
"Ketika masih kecil, anak-anak akan lebih cepat menyerap terhadap apa yang dilihatnya. Sehingga mereka bisa lebih mengerti, dan bukan hanya sekadar tahu," jelasnya.
Meski begitu, Shahnaz tak memungkiri bahwa anak-anaknya harus melek teknologi. Untuk menyeimbangkan kepekaan anak terhadap alam maupun teknologi, ia pun berusaha mengajak anak untuk bersentuhan dengan teknologi. Namun, ia membatasi waktunya.
"Dalam sehari, anak-anak hanya punya waktu dua jam saja untuk nonton TV, browsing internet, atau main dengan gadget. Karena walau bagaimana pun mereka juga tidak boleh ketinggalan teknologi. Tetapi waktu sisanya, ya main keluar rumah," tukasnya.
Sent from Indosat BlackBerry powered by