TEMPO Interaktif:- Tidak semua benjolan payudara merupakan kanker, penyakit yang setiap tahun rata-rata dialami 200 ribu perempuan dan 1.700 laki-laki di seluruh dunia.
"Tidak perlu panik. 8 dari 10 benjolan yang ditemukan di area payudara bukanlah kanker," kata dr. Saptadi Setia Basuki, Sp.B.Onk dari Yayasan Kanker Indonesia dalam seminar "Deteksi Dini Kanker Payudara" di Jakarta, Senin 24 Oktober 2011.
Meski sebagian besar benjolan di payudara bukanlah kanker, kata Saptadi, namun sebaiknya jika seseorang merasakan benjolan di area payudara atau ketiak, wajib memeriksakan diri.
Saptadi mengatakan penyakit kanker payudara dapat dicegah dan disembuhkan oleh pendeteksian dini dan penanganan tenaga medis yang tepat.
Deteksi dini kanker payudara terdiri dari tiga tahap pemeriksaan payudara yang dilakukan secara mandiri setiap satu bulan sekali, pemeriksaan payudara yang dilakukan setahun sekali oleh dokter dan pemeriksaan payudara melalui mamografi, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan USG.
Waktu terbaik pemeriksaan payudara secara mandiri adalah seminggu setelah menstruasi. Jika sedang tidak mengalami menstruasi, tetapkan satu hari dalam sebulan untuk melakukan pemeriksaan payudara.
"Ingat, bentuk payudara kiri dan kanan tidak akan sama persis, kendati ada perempuan yang memiliki payudara yang benar-benar serupa," kata Saptadi.
WDA | ANT