Liputan6.com, Greater Manchester: Moly Dyer, remaja berusia 13 tahun di Inggris, tewas lantaran
anaphylaxis memicu penyakit asma akutnya. Sebelumnya, Moly menyantap kari di sebuah pesta.
Menurut ayahnya, bibir Molly membengkak dan tubuhnya kejang-kejang. Ia pun langsung melarikan Moly ke rumah sakit terdekat. Setelah berjam-jam berada di ruang gawat darurat, dokter menyerah. Ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Anaphylaxis adalah reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa. Ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit lantaran pemicu alergi, seperti racun dari tawon atau kacang.
Cairan kimia yang dilepaskan sistem imun saat anaphylaxis menyerang dapat menyebabkan tubuh terkejut; tekanan darah turun secara tiba-tiba, serta jalan napas menyempit dan menyumbat pernapasan. Tanda dan gejala anaphylaxis, antara lain denyut yang cepat dan lemah, ruam kulit, dan mual serta muntah.
Penyebab anaphylaxis umumnya makanan, beberapa obat, racun serangga, dan lateks. Anaphylaxis membutuhkan pertolongan medis secara cepat dan suntikan epinephrine. Jika anaphylaxis tidak diobati dengan cepat, hal ini dapat menyebabkan pasien kehilangan kesadaran, bahkan kematian.(Dailymail/SHA)