TEMPO Interaktif, Jakarta - Apa yang terjadi jika Anda menelan tiga ribu butir suplemen vitamin selama lima bulan? Ini adalah pengalaman dari jurnalis Time, John Cloud.
Cloud melakukan eksperimen dengan mengkonsumsi pil vitamin penurun berat badan, berpantang makan, serta melakukan olahraga sesuai saran perusahaan vitamin di Amerika. Dia mengkonsumsi 22 butir pil per hari, termasuk beberapa potong protein dan fiber psyllium.
Dokter mengecek kondisinya sebelum dan sesudah eksperimen itu dilakukan. Satu-satunya perubahan yang signifikan adalah level vitamin D-nya meningkat tajam, begitu juga lingkar tubuhnya–hampir lima kilogram.
Eksperimen itu menginspirasi, baik komunitas ilmiah maupun kalangan bisnis di Australia: vitamin adalah sebuah industri yang bernilai puluhan juta dolar.
Menurut Associate Professor di bidang nutrisi, Samir Samman, dari Sydney University, bukti terbesar dari penggunaan vitamin pada tubuh manusia menunjukkan bahwa efektivitasnya masih dipertanyakan. Dia menunjukkan bukti klinis ketika orang-orang yang mengalami penyakit kardiovaskuler (berkenaan dengan jantung dan pembuluh darah), yang kemudian diberi vitamin A, E, C, beta-karotin, dan unsur kimia beracun seperti belerang.
"Temuan pertama yang paling penting adalah vitamin tidak mengubah apa pun, artinya tidak ada kemajuan dari mereka yang mengkonsumsi banyak vitamin dalam hubungannya dengan penyakit kardiovaskular," kata Profesor Samman.
Data statistik juga menunjukkan vitamin dosis tinggi bisa meningkatkan kemungkinan kematian pasien. Profesor Samman mengatakan hasil eksperimen Cloud menunjukkan kesimpulan serupa seperti hasil penelitian akademis mengenai efektivitas vitamin.
"Sedikit informasi yang menjelaskan bahwa vitamin hanya bermanfaat dalam kondisi tertentu," ujar Profesor Samman. "Jika dalam kondisi sehat dan cukup makanan bergizi, mengapa harus mengkonsumsi suplemen tambahan?"
Ketua Australian Medical Association Dr Brian Morton memuji eksperimen Cloud. "Ini mungkin bukan merupakan bukti tes terbaik, tetapi hasil eksperimen itu bukan hal yang buruk sebagai cara untuk memonitor seberapa efektif suplemen untuk Anda," ujar Dr Morton.
"Saya menyarankan Anda berbicara dengan dokter sebelum mulai mengkonsumsi vitamin," papar Dr Morton. "Jika ingin melakukannya sendiri, catat mengapa Anda melakukan ini dan apa yang Anda inginkan? Beli vitamin untuk keperluan sebulan dan kemudian rasakan, apakah Anda merasa lebih baik?"
SYDNEY MORNING HERALD | ARBA'IYAH SATRIANI