Pontianak (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Barat mengoptimalkan fungsi keluarga untuk pembentukan keluarga sejahtera.
"Di dalam Keluarga Sejahtera (KS) ini ada yang namanya delapan fungsi keluarga. Fungsi keluarga ini menyangkut masalah keagamaan, masalah ekonomi, masalah lingkungan hidup dan sebagainya," ungkap Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga Gugun Suprayirno di Pontianak, Minggu.
Gugun menjelaskan, dalam bidang KS dikelola tiga hal yakni pertama berkaitan dengan Bina KK atau Ketahanan Keluarga yang meliputi Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia.
Selain itu, kata dia, KS juga menangani Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) sebagai pusat informasi bagi remaja kaitan dengan PUD (Persiapan Usia Dini) untuk perkawinan.
"Jadi BKKBN tidak hanya menangani masalah operasional dalam arti KB. Tetapi, dilihat juga dari yang kecil yaitu bina keluarga balita setelah ibunya punya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak-anak ia bisa aplikasi kan terhadap anaknya agar tumbuh sehat," papar Gugun.
Sementara, lanjutnya, untuk Bina Keluarga Lansia yakni memberdayakan orang yang menangani Lansia misalnya keluarga, baik ibu atau ayahnya sehingga yang ia dapat menerapkan apa yang ia dapatkan terhadap Lansia. Berdasar hasil pendataan penduduk BKKBN pada bulan Juli-September pada 2010 penduduk Kalbar berjumlah 4.397.768 jiwa. BKKBN mengambil data penduduk melalui pendataan mikro artinya mengambil data yang paling bawah, yaitu dari keluarga karena dari struktur manusia kelompok terkecil adalah keluarga.
Dari 4.397.768 jiwa untuk tahun 2010 jumlah keluarga yang terdata sebanyak 197.368 keluarga yang dihitung adalah kepala keluarganya ini berbeda dengan penduduk yang terdiri dari anak, ayah, dan kepala keluarga.
"Disitulah letak peran BKKBN untuk membuat keluarga sejahtera. Keluarga sejahtera tidak hanya cukup uang akan tetapi sejahtera lahir batin artinya dari segi anaknya, ibunya dan keluarganya tercukupi," kata Gugun.
Terkait jumlah penduduk di Kalbar, Gubernur Cornelis sebelumnya mengatakan, pada sensus penduduk yang baru dilakukan pada 2010 mencatat jumlah penduduk Provinsi Kalbar sebanyak 4,3 juta jiwa. Jumlah itu menunjukkan terjadi peningkatan jumlah penduduk Kabar mencapai 642 ribu jiwa dalam kurun 10 tahun sejak sensus tahun 2000.
"Itu merupakan sebuah tantangan bagi Kalbar dalam menyukseskan program pembangunan yang sudah direncanakan. Termasuk program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat di Kalbar," katanya. (ANT-089/Z002)