Liputan6.com, Jakarta: Tampil cantik dan menawan tak bisa dipisahkan dari keseharian kaum wanita. Terlebih jika Anda seseorang yang kerap bertemu dengan klien bisnis atau tamu penting. Namun seiring waktu berjalan, wajah mulai menampilkan tanda-tanda penuaan. Seperti keriput yang membuat sebagian orang stres. Berbagai upaya dilakukan agar dapat mengusir keriput dari wajah. Salah satunya berupa suntik botoks.
Jenis terapi ini diyakini dapat menghilangkan tanda-tanda penuaan. Suntik botoks merupakan terapi yang dilakukan dengan menggunakan toksin sebagai bahan penyuntiknya. Toksin yang disalurkan ke bawah kulit, bisa membuat sel-sel kulit jadi lumpuh, sehingga garis-garis kerutan di wajah jadi lurus.
Kini, hal itu terbantahkan dengan penemuan yang dirilis Journal of Cosmetic Dermatology, US. Suntik botoks disebut-sebut justru akan memperbanyak kerutan di wajah. Hal ini disebabkan karena adanya "perlawanan" dari kelompok otot yang tidak terkena toksin, mereka akan membuat ulah dengan menghasilkan kerutan-kerutan lebih banyak.
Dr Becker, Asisten Profesor Dermatologi, di Weill Cornell Medical College, New York, mengatakan kelompok otot yang terkena toksin, bisa mengakibatkan perekrutan pada kelompok otot lainnya. Sehingga sekelompok otot tersebut dapat melakukan aktivitas agresifnya dalam menimbulkan kerutan yang lebih besar lagi. (berbagai sumber/MEL)