Kuta (ANTARA News) - Kongres Nasional Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) XVI diikuti oleh sekitar dokter dari seluruh wilayah di Indonesia.
"Pada pelaksanaan kongres 2011, diikuti sekitar 500 dokter, baik spesialis maupun umum yang berminat dalam penanganan osteoporosis atau keropos tulang," kata Prof Dr Ketut Siki Kawiyana, ketua umum panitia pelaksana Kongres Perosi di Kuta, Bali.
Dia mengatakan, tujuan kongres tersebut guna meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme dokter di bidang tersebut guna menghadapi persaingan global sehingga siap menghadapi persaingan global.
Siki menambahkan, selain itu, dalam kegiatan tersebut dapat tergali informasi ilmu pengetahuan terkini, keterampilan klinis dan aktifitas riset keropos tulang.
"Kami berharap acara ini dapat menghasilkan hal yang berguna bagi masyarakat terutama dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Selain itu juga, dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit tersebut," ujarnya.
Osteoporosis, jelas dia, merupakan penyakit degeneratif yang saat ini mengalami kemajuan luar biasa, baik dalam hal terapi maupun tata laksana pengobatannya.
Menurut Prof Siki, keropos tulang tidak menimbulkan gejala sehingga sulit terdeteksi sejak dini. Penyakit itu baru diketahui setelah mengalami patah tulang, sehingga perlu penanganan dengan biaya yang sangat tinggi. (ANT)