KOMPAS.com - Serupa seperti kain tradisional nusantara lainnya, kain tenun Aceh memiliki ragam motif kaya makna. Kentalnya makna religi dalam kain tenun Aceh, selaras dengan perhelatan fashion Islami yang akan digelar di Paris, Perancis, Desember 2011.
Desainer dan pemilik label Royal Kaftan Stylish Moslem Wear, Amy Atmanto bersiap menuju Paris, menampilkan 5-10 set rancangannya di panggung mode dan pameran, International Fair of the Moslem World 2011 di Le Bourget, Paris, Perancis.
Amy memberi judul koleksi terbarunya ini The Grand Aceh Heritage. Pada 13-17 Desember 2011, Amy akan menampilkan kain tenun Aceh berikut busana muslim dengan penutup kepala, siap pakai, yang disesuaikan dengan selera fashion dunia.
"Nantinya, kain tenun Aceh yang masih utuh akan saya bawa untuk ditampilkan di pameran. Sedangkan untuk pagelaran busana, saya akan menampilkan 5-10 set busana muslim lengkap dengan penutup kepala menggunakan kain tenun Aceh. Akan ada busana muslim yang dibuat menggunakan kain tenun Aceh, juga aplikasi kain tenun pada busana siap pakai, dan aplikasi payet berbentuk motif Aceh," jelas Amy saat temu media di Jakarta, Selasa (25/10/2011) lalu.
Tak hanya itu, Amy juga mengembangkan motif baru kain tenun Aceh untuk diaplikasikan dalam busana siap pakai rancangannya. Amy mengaku memesan khusus kepada perajin di Aceh untuk memperkaya motif Aceh tersebut.
"Ada tujuh motif baru yang dikembangkan dengan memesan langsung kepada perajin di Aceh," tuturnya. Busana muslim berkarakter Motif tenun Aceh yang populer saat ini di antaranya pucuk rebung, pintu Aceh, bunga cempaka, juga motif Gayo. Selain menggunakan tenun Aceh, Amy juga merancang busana muslim dari batik Aceh untuk ditampilkan di perhelatan mode dunia ini.
Karakter khas Amy yang mengaplikasikan kristal Swarovski pada rancangan busana berkarakter dan menonjolkan keanggunan juga tak ketinggalan. Maklum, Amy dipercaya sebagai private partner Swarovski International di Indonesia.
Di setiap rancangan busana, desainer kerap menunjukkan karakter khasnya. Kali ini, Amy menonjolkan sisi berbeda dalam rancangan busana muslim dengan bahan tradisional dari Aceh.
"Semua orang bisa merancang couture, tapi kali ini, saya ingin membawa nilai filosofi dan makna religi dari kain tenun Aceh di dalam rancangan busana muslim ini," ungkap Amy, yang juga berencana meluncurkan koleksi busana muslim dari tenun Aceh ini di Jakarta pada awal tahun depan.