Ternyata sosok Chantal Della Concetta di luar newsroom sangat berbeda (dan dia pun mengakuinya).
KapanLagi.com - Khusus untuk Cosmo, Chantal mengungkapkan resep yang dibutuhkan untuk tampil seksi.
Q: Menurut Chantal, tentang wanita yang menggunakan sex appeal untuk memajukan karier?
CC: Ya, boleh-boleh saja sih kalau wanita mau menggunakan itu sebagai modal. Tapi pasti nanti kembalinya juga ke masalah otak dan profesionalisme. Saya rasa tidak mungkin seorang wanita bisa unggul dalam kariernya hanya bermodalkan sex appeal.
Q: Bagaimana perasaan Chantal melihat atensi publik yang terfokus ke tubuh Chantal?
CC: Yang pasti reaksinya di luar dugaan ya. Ada yang bilang bagus, tapi ada juga yang bilang 'aneh' karena mereka menganggap, kok news presenter seperti itu sih? Lucunya di Facebook mayoritas komentarya bagus, banyak yang memuji kalau foto-foto itu adalah art, sementara di Twitter sebagian besar malah menghujat. Bahkan, ada juga yang memberikan komen seperti, "karena juanda ya? Pamer-pamer badan?"
Q: Oh ya? Terus Chantal sendiri apakah memberikan semacam pembelaan?
CC: Bagi saya itu memang resiko yang mesti saya hadapi. Padahal, kalau orang biasa melihat seorang news presenter yang kerap mengenakan blazer itu terlihat kaku dan serius, ya sebenarnya itu hanyalah sebuah profesi bukan representasi dari kepribadian orang itu sendiri.
Q: Di mata Chantal sendiri, apa yang dianggap seksi?
CC: Confidence. Tubuh. Anda mau se-curvy atau dibalut dengan baju terseksi apapun, Anda tidak akan terlihat seksi tanpa confidence. Bagi saya, seksi itu keseluruhan yang termasuk cermin dari pemikiran kita, dan sikap yang menerima diri kita apa adanya. Yang penting, Anda harus merasa nyaman terlebih dahulu dengan tubuh Anda untuk terlihat seksi.
Q: Oke, bagian tubuh yang Chantal paling suka apa?
CC: Umm, kayaknya kuku ya. Hahaha. Habis saya melihatnya bagus, panjang dan langsing, apalagi kalau saya rapikan.
Q: Kalau bagian tubuh yang Chantal tidak suka apa?
CC: Perut. Apalagi saya sudah mempunyai dua anak.
Q: Seringkah Chantal melihat sosok selebritis, dan berkata, I want her body?
CC: Semua wanita pastinya pernah lah ya berkata seperti itu, termasuk saya. Walaupun masalah sering atau tidaknya, saya tidak ingat, hahaha... Apalagi kalau melihat seseorang yang terkenal cantik, kurus dan tinggi, seperti Giselle. Atau melihat tubuh yang curvy seperti Scarlett Johansson.
Chantal Della Concetta (c) Kapanlagi.com
Q: Menginjak usia kepala tiga, do you feel you're getting better with age?CC: Well, pertama masuk ke umur tiga puluh sih mengerikan. Tapi ya kita harus belajar menerimanya karena kita memang tidak bisa menghentikan waktu. Sementara, kalau dibilang sata menjadi lebih baik, bisa dibilang iya. Karena sekarang saya cenderung lebih bisa menggunakan logika, dibandingkan di umur 20-an yang sepertinya selalu menggunakan perasaan.
Q: Apa saja rutinitas olahraga yang Chantal lakukan?
CC: Saya seminggu sekali latihan yoga. Saya suka yoga karena membentuk otot dalam dan membuat tubuh saya nggak kaku karena saya melakukan banyak stretching. Saya pernah mencoba ke gym tapi saya tidak terlalu suka karena membuat otot saya jadi besar.
Q: Apakah Anda sendiri menjaga pola makan?
CC: Nggak sama sekali. Hahaha. Tapi saya hanya berusaha sebisa mungkin untuk makan makanan yang sehat.
Q: Menurut Chantal akan pria yang terlalu rajin berolahraga?
CC: Umm.. agak mengganggu ya, hahahah. Maksudnya, tidak apa-apa sih kalau mau menganut hidup sehat, tapi kalau terlalu obsessed, sehingga membatasi diri untuk makan apapun, saya sih tidak terlalu suka.
Q: Apakah Anda percaya kalau pria sekarang ini semakin narsis?
CC: Ya, saya rasa pria zaman sekarang memang lebih narsis. Dan tak hanya itu, tapi saya juga melihat pria saat ini memiliki mulut yang lebih pedas dari wanita, dan untuk masalah bergosip mereka juga tak kalah dibandingkan wanita.
Q: Apakah ini observasi yang Anda dapat semenjak munculnya foto-foto seksi Chantal?
CC: Boleh dibilang iya. Sebagian besar komen negatif memang datang dari pria. Tapi saya sih tidak terlalu memedulikannya. Komentar mereka membuat saya menjadi bisa lebih belajar menyaring omongan orang. (Cosmo/miw)
Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 213
Provided by: