TEMPO Interaktif, Jakarta - Untuk mendeteksi muncul kanker serviks ratusan tenaga medis dan ribuan tenaga penyuluh bakal mendapat pelatihan deteksi dini kanker serviks. Kanker ini menjadi penyebab kematian tertinggi kedua perempuan Indonesia.
Pelatihan akan diberikan kepada 675 dokter dan bidan, serta 1100 tenaga penyuluh. Deteksi dini kanker serviks dan payudara ini dilakukan kepada 15 ribu perempuan secara gratis. "Kami harapkan program ini bisa membantu mencegah penyakit kanker pada perempuan Indonesia," ujar Rukmi Hadi Hartini, Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina Persero saat pencanangan Gerakan Perempuan Melawan Kanker Serviks di Auditorium Pertamina, Kamis, 6 Oktober 2011.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama Pertamina dan Female Cancer Program Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kerjasama berupa bantuan sebesar Rp 3,5 miliar untuk pencegahan dan deteksi dini.
Kerjasama ini diperkuat dengan penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Finansial PT. Pertamina Persero M. Afdal Bahaudin dengan Dekan Fakultas Kedokteran UI DR. Dr. Ratna Sitompul SpM(K) dan nota kesepahaman PT Pertamina dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu yang disaksikan oleh ibu negara Ani Yudhoyono dan Menteri Kesehatan.
Program ini akan dilaksanakan di berbagai Puskesmas di DKI Jakarta. Pemeriksaan dini akan dilaksanakan dengan metode IVA atau kelainan Pra Kanker. Metode ini sangat sederhana dan terjangkau.
I DIAN YULIASTUTI