KOMPAS.com - Saat musim liburan tiba, berhati-hati lah. Suasana menyenangkan yang mulai terasa jelang musim libur juga bisa mendatangkan masalah bagi pasangan. Anda perlu berhati-hati akan berbagai perasaan campur-aduk yang bisa muncul saat liburan. Liburan juga bisa menimbulkan stres, dan berdampak buruk pada hubungan.
Liburan apalagi yang terkait dengan perayaan besar tahunan juga bisa menimbulkan stres, terutama menyangkut budgeting. Menyiapkan anggaran liburan itu sendiri sudah berpotensi menimbulkan konflik. Belum lagi saat pengeluaran ternyata melebihi anggaran, termasuk untuk membeli berbagai kebutuhan perayaan juga hadiah bagi orang-orang tersayang. Kebiasaan makan dan minum yang berlebihan saat liburan juga bisa bikin anggaran membengkak. Stres juga bisa muncul saat Anda dan keluarga tak bisa pulang kampung saat liburan hari raya untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga besar misalnya.
Pakar hubungan berpasangan, Dr Bonnie Eaker Weil, yang juga menulis buku berjudul Make Up, Don't Break Up and Adultery, mengatakan berbagai kemungkinan bisa terjadi saat liburan dan dapat menciptakan ketegangan pada hubungan. Liburan bahkan bisa memunculkan stres pada pasangan. Stres inilah yang kemudian memicu pasangan untuk berselingkuh.
"Salah satu alasan utama mengapa pasangan berselingkuh adalah untuk mengalihkan perasaan tertekan, perpisahan atau kehilangan. Liburan bahkan dapat memunculkan semua perasaan ini sekaligus. Kita cenderung mudah stres, apalagi jika tak bisa meluangkan waktu bersama keluarga atau orang-orang tersayang saat liburan," jelas Dr Weil.
Meski begitu, Dr Weil memberikan sejumlah solusinya. Anda bisa mengatasi bahkan mencegah stres yang datang di musim liburan ini untuk menyelamatkan hubungan. Caranya:
1. Kumpulkan dukungan dari orang-orang terdekat. Perasaan nyaman ini mampu mencegah stres saat liburan tiba. Karena tak stres, hubungan Anda dan pasangan juga akan baik-baik saja.
2. Cobalah lebih bijak dalam menyiapkan makanan dan minuman saat liburan. Jangan berlebihan karena nantinya justru akan menyebabkan stres.
3. Berani katakan tidak. Jika memang Anda dan pasangan tak memiliki keuangan yang cukup untuk merayakan liburan, jangan memaksakan diri. Potong biaya anggaran untuk memberikan hadiah kepada keluarga. Anda dan kelaurga juga tak perlu melakukan perjalanan jauh yang memakan waktu juga biaya. Anda bisa menikmati liburan di rumah bersama seluruh anggota keluarga. Bukankah esensi liburan adalah meningkatkan kebersamaan?
Sumber: Your Tango