Wanita Gemuk (doc.Corbis)
VIVAnews - Tak selamanya, stres membuat tubuh menjadi kurus. Menurut beberapa penelitian, stres juga bisa memicu tubuh mengalami kegemukan. Itu karena tubuh akan selalu merespon segala macam stres, baik itu fisik atau psikis.
Setiap Anda stres dan kelelahan, otak akan bereaksi bahwa tubuh dalam keadaan bahaya. Lalu, memerintahkan sel-sel tubuh untuk melepaskan hormon tertentu. Salah satunya, produksi hormon kortisol yang memerintahkan tubuh untuk mengisi kembali energi, walaupun Anda belum menggunakan banyak energi.
Hal tersebut membuat Anda sangat lapar dan tubuh akan tetap mengeluarkan hormon kortisol selama stres masih ada. Oleh karena itu, ketika Anda cemas, berat badan akan mudah bertambah. Agar Anda tak mengalaminya, lakukan saja lima hal berikut, yang dilansir dari Prevention.com.
1. Olahraga Menggerakkan otot adalah cara yang efektif dan cepat untuk menghilangkan stres. Sebenarnya, cara ini berfungsi untuk 'mengelabui' tubuh sebagai pengalihan pikiran dari sumber stres.
Olahraga membuat sirkulasi darah lebih cepat. Kemudian, membawa kortisol menuju ginjal dan membuangnya melalui sistem pembuangan.
Jika olahraga seperti push-up tidak praktis, cukup lakukan gerakan peregangan pada otot tangan dan kaki. Anda juga bisa berjalan selama 18 menit, tiga kali dalam seminggu. Hal ini bisa mengurangi kadar hormon kortisol sebanyak 15 persen dengan cepat. 2. Makan perlahan Saat stres, orang cenderung makan lebih cepat, termasuk saat mengonsumsi makanan sehat. Penelitian menghubungkan perilaku ini terhadap kebiasaan makan dalam porsi besar dan lemak perut.
Padahal, makan dengan perlahan, menikmati setiap gigitan dan merasa kenyang, bisa menurunkan kadar kortisol. Ini artinya, mengontrol stres bisa sekaligus mengontrol pola makan. Namun, jangan menjalani diet ketat saat stres karena bisa menaikkan kadar kortisol sebanyak 18 persen.
Ketika kortisol naik, kadar gula darah juga akan terganggu. Hal ini, bisa membuat Anda cepat marah. Lalu, ketika otak tidak mendapatkan gula yang cukup, Anda jadi tidak bisa mengendalikan diri. Konsumsilah tiga macam makanan sehat dan dua makanan kecil atau cemilan, sehingga kadar gula dalam tubuh stabil. 3. Batasi asupan kafein Jika Anda ingin minum kopi, pilih yang bebas kafein. Itu karena ketika Anda stres dan minum kopi, kadar kortisol akan meningkat secara signifikan dan membuat stres semakin parah.
Penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Oklahoma menemukan, mengkonsumsi 2,5 sampai 3 gelas kopi saat stres, meningkatkan level kortisol hingga 25 persen.
Kondisi ini akan berlangsung sampai 3 jam ke depan. Karena tingginya kadar kortisol menyebabkan Anda makan berlebihan, cobalah pertimbangkan untuk berhenti sementar minum kopi yang berkafein.
4. Sarapan berkualitas Kekurangan vitamin B, vitamin C, kalsium dan magnesium juga bisa menyebabkan stres. Ini menyebabkan naiknya kadar kortisol dan rasa lapar. Namun, Anda bisa melawannya dengan mengonsumsi sarapan yang sarat akan nutrisi. Seperti, roti gandum dengan sedikit selai kacang.
Gandum utuh kaya akan vitamin B, sementara selai kacang mengandung asam lemak yang dapat menurunkan hormon stress. Konsumsi juga buah anggur, strawberi dan yogurt rendah lemak karena banyak mengandung kalsium dan magnesium. 5. Tidur cukup Tidur hanya 6,5 jam tiap malam bisa meningkatkan kadar kortisol, yang berdampak pada meningkatnya nafsu makan dan berat badan. Penelitian lain menemukan, kurang tidur bisa meningkatkan kadar ghrelin, yaitu peningkat hormon lapar.
Hasrat untuk mengonsumsi makanan manis dan asin juga meningkat sebesar 23 persen pada orang yang kurang tidur. Kabar baiknya, Anda bisa menyeimbangkan kadar hormon tersebut hanya dengan tidur cukup.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }