Liputan6.com, London: Bayi yang lahir melalui proses kelahiran caesar berpotensi memiliki berat badan berlebih atau obesitas kala dewasa dibandingkan yang lahir melalui proses kelahiran normal. Demikian hasil penelitian Neena Modi di Imperial College London, Inggris, baru-baru ini.
Penelitian yang melibatkan 62 bayi itu menemukan, bayi dari proses operasi caesar atau c-section memiliki tingkat lemak yang tinggi dalam hati mereka daripada yang lahir secara alami.
Percobaan lebih lanjut pun dilakukan untuk menguji teori bahwa metode bedah tersebut diupayakan, agar dapat mencegah pelepasan hormon. Hal ini berfungsi, untuk mengontrol metabolisme tubuh di kemudian hari. Karena hal tersebut dapat berdampak pada fungsi paru-paru dan naluri untuk makan pada seorang bayi baru lahir.
Menurut Modi, operasi caesar juga dapat mempengaruhi keseimbangan alami dari hormon dan enzim pada tubuh. "Kami memiliki data awal yang menunjukkan bahwa proses kuncinya ada dalam hati. Kemudian akan dilakukan penanganan lemak yang didistorsi jika bayi tak lahir dalam persalinan normal," ujar Modi kepada The Times.
Dijelaskan Modi, hal itu memicu proses metabolisme yang memungkinkan, untuk menangani lemak tersebut. "Kami mengejar hipotesis bahwa jika tak menjalani persalinan secara normal, maka perkembangan metabolisme normal Anda terdistorsi," katanya.
Dalam 30 tahun terakhir, terjadi peningkatan hingga sekitar 250 persen pada wanita yang memilih proses kelahiran caesar. Meski terbilang praktis, hasil penelitian Modi ini harus dipertimbangkan lagi oleh para ibu.(Zeenews/SHA)