Cara Hermes Menebar Pesona

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Cara Hermes Menebar Pesona
Nov 29th 2011, 17:46

KOMPAS.com - Tas perempuan berlabel Hermes nyatanya punya sejuta pesona. Handbag berukuran kecil (25) hingga besar (35) ini berhasil menggoda perempuan dengan cara berbeda di beberapa negara.

Di negara asalnya, Perancis, Hermes diperlakukan sewajarnya, sebagai aksesori penyimpan barang. Di Indonesia, Hermes punya tempat khusus, bahkan diperlakukan istimewa apalagi untuk koleksi langka. Di Amerika Serikat, Hermes mulai dilelang, dengan harga yang diprediksi mencapai 80.000 dollar (sekitar Rp 734 juta).

Tas kulit bergaya klasik ini memenuhi selera perempuan yang juga berbeda di beberapa negara. Di Paris, tas kulit Hermes warna coklat, hitam berkesan klasik lebih digemari. Sebaliknya di Indonesia, Hermes dengan shocking colors seperti pink atau merah lebih disukai. Semakin terang warnanya, semakin banyak peminatnya. 

Di Paris, perempuan memperlakukan Hermes layaknya sebuah tas, tak masalah jika harus menaruhnya di lantai misalnya. Sedangkan di Indonesia, tas yang dinilai "langka" ini punya kursi sendiri saat pemiliknya mengunjungi restoran misalnya. Bukannya perempuan Indonesia berlebihan, namun tak mudah memang untuk memiliki tas ini. Meski punya anggaran yang cukup, dan membelinya bukan dengan memaksakan diri apalagi sekadar mengejar gengsi dan status sosial tertentu, butuh proses panjang untuk mendapatkan sebuah tas Hermes di Indonesia.

Meskipun dimaknai atau diperlakukan berbeda, satu hal yang sama di seluruh dunia. Tas Hermes punya nilai tinggi. Situs berita Inggris Dailymail memberitakan, Hermes masih tetap digemari di Inggris, meski negeri ini masih terkena imbas resesi. Hermes Birkin paling digemari di Inggris. Situs berita ini juga menyebutkan, di Texas, Amerika Serikat, pada Desember 2011, sebuah tas Hermes Birkin akan dilelang dengan nilai yang diprediksi mencapai 80.000 dollar.

Fenomena Hermes juga dirasakan di Indonesia, untuk kalangan khusus tentunya. Pengusaha dan penulis perempuan, Fitria Yusuf dan Alexandra Dewi bahkan membukukan pengalaman pribadi dari berbisnis tas Hermes sebagai broker, dalam buku berjudul Hermes Temptation.

Sulit didapat Fitria yang akrab disapa Fifi mengatakan, tas Hermes di Indonesia seringkali mendapat perlakuan berbeda karena memang tak mudah untuk mendapatkannya. Fifi dan Dewi, memilih menjadi broker dan bukan reseller profesional untuk memberikan solusi alternatif bagi perempuan Indonesia yang bermimpi memiliki koleksi Hermes terkini.

Dalam peluncuran buku Hermes Temptation, Iweth Ramadhan sebagai pembawa acara menyampaikan penelusurannya. Untuk membeli tas di toko resmi Hermes di Indonesia, syaratnya harus berbelanja minimal Rp 40 juta, agar dapat masuk dalam waiting list tas Hermes.

Jika belanja senilai Rp 40 juta dilakukan dalam satu kali belanja, kemungkinan untuk masuk dalam waiting list semakin tinggi. Namun jika berbelanja senilai Rp 40 juta dalam jangka waktu tertentu, kesempatan untuk masuk dalam waiting list juga semakin menjauh.

Meski sulit, permintaan tas Hermes tetap tinggi di Jakarta. Semakin sulit dicari, konsumen semakin penasaran, dan menjadi kebanggaan tersendiri jika kemudian sebuah tas Hermes berhasil didapatkan.

"Perlakuan yang berbeda atas sebuah tas Hermes di Indonesia boleh jadi karena memang tas ini sulit didapatkan. Membelinya sulit. Sementara di Paris, mudah saja perempuan di sana mendapatkan tas ini, karena lokasi belanja dekat dengan aktivitasnya sehari-hari. Sementara, orang Indonesia memerlukan biaya lebih besar jika harus berbelanja langsung di Paris misalnya. Sedangkan waiting list butuh waktu hingga dua tahun untuk mendapatkannya jika membelinya di Indonesia," jelas Dewi saat peluncuran bukunya di Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Ajaibnya, kesulitan mendapatkan tas impor ini tak membuat penggemarnya mengurungkan niat membeli meski harga tinggi. Membeli dari reseller dikenakan harga lebih tinggi daripada membeli langsung di butiknya, apalagi membeli langsung di luar negeri, kata Fifi.

Harga lebih tinggi tak jadi masalah, lantaran adanya pembatasan jika membeli di toko resmi di Indonesia. Satu orang dijatahkan satu tas untuk satu season, kata Fifi.

"Bisa dikatakan tas Hermes menjadi barang langka di Indonesia, dan penggemarnya rela membeli dari reseller untuk mendapatkannya," lanjut pemilik toko online www.shoptwinkletwinkle.com ini.

Layaknya barang langka, tas Hermes memiliki nilai tinggi, baik untuk koleksi baru atau tas bekas layak pakai. Penggemar Hermes di Jakarta, dimudahkan untuk menjinjing tas ini lantaran banyak kolektor yang menjual koleksinya karena merasa bosan dan ingin mengganti dengan yang baru. Meski begitu, harga tas Hermes bekas layak pakai, masih juga dibanderol dengan harga tinggi.

Bukankah sebuah kewajaran jika barang yang semakin sulit dicari bernilai lebih tinggi? Di Indonesia, sebuah handbag bermerek Hermes, pun, masuk dalam kategori sulit dicari ini. Sebuah pencitraan produk yang berhasil membantunya menebar pesona. Inilah salah satu cara Hermes menggoda kaum hawa.

Baca juga: Ketika Pesona Hermes Begitu Menggoda

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post