TEMPO Interaktif, Jakarta - Para ilmuwan memastikan darah buatan dari sel batang di laboratorium bisa memenuhi syarat untuk diuji pada manusia dalam rentang dua tahun. Darah buatan mungkin akan tersedia untuk transfusi rutin dalam satu dekade.
Para ilmuwan percaya, pekerjaan mereka akan mengubah transfusi agar dapat mencegah terjadinya rumah sakit kekurangan darah. Cara ini juga diharapkan dapat menyelamatkan ribuan nyawa di medan perang dan di tempat kecelakaan mobil.
Seperti dikutip dari Daily Mail, darah buatan manusia ini akan bebas dari infeksi dan dapat diberikan kepada hampir semua orang, terlepas dari golongan darah mereka.
Harapan ini datang dari peneliti Edinburgh dan Bristol University. Mereka untuk pertama kalinya membuat ribuan dan jutaan sel darah merah dari sel induk yang diambil dari sumsum tulang.
Profesor dari Edinburgh University, Marc Turner, berharap untuk membuat pasokan sel dengan tipe darah O-negatif. Jenis darah yang bisa menjadi donor universal ini dapat diberikan sampai 98 persen dari populasi.
Turner memprediksi dalam dua sampai tiga tahun, ia siap menyuntikkan satu sendok teh darah buatan ke dalam sukarelawan. Sasarannya uji coba pertama, yaitu orang Inggris dari darah sel batang.
Percobaan skala besar akan mengikutinya. Darah bisa digunakan secara rutin dalam satu dekade. Dalam 20 tahun, dimungkinkan untuk memproduksi dua juta liter darah buatan.
MEDINDIA | AMIRULLAH