Kolaborasi Oscar Lawalata dan Justin Smith (VIVAnews/Muhamad Solihin)
VIVAnews - Lampu mulai meredup, semua mata tertuju pada layar putih di sudut catwalk, tempat para model mulai berjalan memamerkan karya sang desainer. Layar mulai bercerita dengan kata perihal pertemuan manis Oscar Lawalata dengan desainer topi asal Inggris, Justin Smith, yang telah melanglang buana di runway Paris, Milan, dan Roma.
Bertemu di pertengahan tahun 2012, mereka berdua seolah menemukan kesamaan visi dan misi dalam kreasi masing-masing. Oscar Lawalata dikenal sebagai sosok yang selalu memadukan unsur alam dan budaya dalam setiap desainnya. Sedangkan Justin Smith jatuh cinta dengan keindahan budaya dan kerajinan masyarakat Indonesia. "Traveling ke Indonesia sangat menginspirasi. Saya kagum dengan kebudayaan Indonesia," katanya.
Pada Jakarta Fashion Week 2012, keduanya sepakat untuk melakukan kolaborasi cantik untuk menegaskan bahwa keindahan alam pun dapat menjadi fashion statement di tengah-tengah masyarakat modern.
Layar mengembang. Satu per satu model mulai berjalan dan beradu pose di depan puluhan fotografer yang menunggu. Dibuka oleh model cantik yang dibalut midi dress kain tenun dengan detail layer yang disusun bak kelopak bunga mawar pada roknya. Tak ketinggalan, karya Justin Smith menghiasi kepala sang model, hampir menutupi seluruh kepala dan setengah wajahnya.
Terlihat sinergi timur dan barat, kontemporer dan modern yang disajikan sepanjang pagelaran. Memang diakui keduanya bahwa mereka akan menorehkan desain-desain pada bahan-bahan alam. Jika Oscar Lawalata menggunakan kain-kain tradisional seperti batik, ikat, dan tenun, Justin Smith menerapkan unsur-unsur bambu, kain ikat, dan kulit dalam koleksinya.
Sebenarnya, tak banyak variasi yang dilakukan Oscar dan Smith. Warna pun dipilih lebih membumi dan lebih memancarkan desain dan detail dari kain yang digunakan. Hampir semua rancangan Oscar didominasi dengan siluet yang longgar. Namun, Oscar sengaja cermat untuk detail pada pakaian. Selain layer yang sengaja dibentuk bak kelopak bunga, Oscar juga bermain dengan aksen kerut dan lipit.
Beberapa model juga menampilkan kain-kain yang hanya sengaja disampirkan sehingga membentuk busana layak pakai. Oscar bermain dengan teknik draping, menciptakan busana dari kain berbahan ringan yang dililitkan tanpa pengukuran, guntingan, dengan sedikit, atau bahkan tanpa jahitan.
Melengkapi karya Oscar, Smith melakukan berbagai macam variasi dengan menggunakan kerajinan budaya Indonesia. Ada topi yang dibuat dari anyaman daun pandan, hiasan berbentuk daun dari kain ikat, anyaman, dan kulit keemasan.
Satu persatu model mulai masuk ke backstage dan kembali membawa serta Oscar Lawalata dan Justin Smith ke catwalk untuk menyapa penonton. "Tekstur, warna, dan siluet bercampur. Kental dengan nuansa moden, tapi tetap menghargai tradisi Indonesia," ujar keduanya.
Ingin merasakan sinergi keduanya? Lihat di sini.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }