Kehamilan Aman untuk Wanita Pengidap Lupus  

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Kehamilan Aman untuk Wanita Pengidap Lupus  
Nov 7th 2011, 09:15

TEMPO Interaktif - Kabar baik bagi wanita pengidap penyakit Lupus yang ingin hamil. Menurut hasil penelitian terbaru, para wanita yang mengidap Lupus bisa hamil dengan aman.

Lupus adalah penyakit radang kronis yang dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh dan menyebabkan penyakit radang sendi, kelelahan, dan bintik-bintik merah di kulit. Lupus juga diketahui bisa menyebabkan komplikasi pada wanita hamil.

Umumnya penyakit ini menyerang perempuan di usia produktif, yaitu 20-30 tahun. Rentang usia itu juga merupakan usia yang biasanya kebanyakan wanita ingin mempunyai anak.

Dalam studi yang hasilnya dipresentasikan pada 7 November 2011 di pertemuan tahunan American College Rheumatology di Chicago, para peneliti menemukan beberapa prediksi komplikasi kehamilan terkait Lupus, tetapi juga menemukan bahwa kebanyakan wanita dengan Lupus yang stabil ternyata sukses dengan kehamilannya.

Seperti dikutip situs Health Day edisi Sabtu, 5 November 2011, penelitian ini melibatkan 333 wanita pengidap Lupus yang diamati sejak kehamilannya pada trisemester pertama hingga tiga bulan setelah mereka melahirkan.

Rata-rata, Lupus mereka dalam kondisi tidak aktif. Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 wanita mengalami masalah dalam kehamilannya, termasuk 30 orang yang melahirkan sebelum kandungan berusia 36 minggu atau mempunyai ukuran bayi lahir yang sangat kecil. Sedangkan sebanyak 19 orang bayinya meninggal saat dilahirkan.

Sebanyak 10 persen dari wanita tersebut mengalami preeklampsia (gangguan kehamilan), 10 persen kambuh Lupus-nya pada minggu ke-20 dan 8 persen mengalami kekambuhan Lupus pada minggu ke-32. Selain itu, sebanyak 3 persen wanita kambuh penyakitnya di usia kehamilan 20 minggu atau 32 minggu.

Para peneliti juga menemukan bahwa 20 persen wanita yang mengalami masalah selama kehamilan itu disebabkan mereka cenderung mempunyai faktor risiko tertentu, seperti level Lupus lebih tinggi dan aktif, antibodi yang levelnya tinggi sehingga menyebabkan peluang terjadinya penggumpalan darah, meningkatnya aktivitas Lupus pada usia kehamilan 20 minggu atau 32 minggu, dan kondisi kesehatan yang buruk secara keseluruhan.

Fakta bahwa 80 persen wanita dalam penelitian ini mengalami kehamilan yang sukses seharusnya bisa meyakinkan para wanita pengidap Lupus yang ingin mempunyai anak, demikian diungkapkan para peneliti. Mereka menambahkan bahwa temuan tersebut membantu wanita pengidap Lupus untuk merencanakan kehamilan mereka, yaitu ketika Lupus dalam kondisi stabil dan tidak mengalami kekambuhan.

"Penelitian ini skalanya sangat besar karena melibatkan berbagai ras dan etnis minoritas. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang hamil ketika penyakit mereka stabil atau hanya aktif sedikit saja bisa melahirkan bayi mereka dalam keadaan sehat," ujar Dr. Jill P. Buyon, profesor kesehatan di New York University yang menjadi peneliti dalam riset ini dan Dr. Jane E. Salmon dari Hospital for Special Surgery di New York.

"Temuan ini menginformasikan kepada wanita dengan Lupus untuk melakukan rencana terbaik jika ingin hamil demi memastikan hasil terbaik untuk mereka sendiri dan bayi mereka," kata Buyon.

HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post