Kepala pusing nyut-nyutan? Jerawat muncul di bokong? Bunyi 'klak-klik' pada sendi? Setelah berbincang dengan para ahli, ternyata 'sinyal tubuh' tersebut memang ada yang normal dan tidak normal.
KapanLagi.com - Namun, Anda tak perlu khawatir lagi, karena yang tidak normal bisa diatasi. Nah, bagaimana cara mengatasinya? Temukan solusinya di sini!
"Setelah berolahraga, mengapa produksi air liur terasa berlebih?"
Sangat normal. Studi tahun 2008 di Belanda memperlihatkan aktivitas fisik mendorong produksi kelenjar air liur. Hal ini memang kerap menyertai sebuah program latihan dan kebiasaan mengonsumsi protein. Dalam tubuh terjadi peningkatan mucins yang menyebabkan pengentalan air liur: "Pengaruh lendir ini juga terjadi saat meningkatnya kecepatan napas Anda ketika berolahraga," kata Marnie Snyder Dominy, pakar ilmu kesehatan dan fisiologis olahraga dari Olympic College di Bremerton Wahington, AS. Untuk mengatasinya, cobalah minum ketika sedang berolahraga dan aturlah napas secara bergantian lewat hidung dan mulut. Maka, produksi air liur pun tak berlebihan.
"Bagian ketiak saya lebih berkeringat dibanding area tubuh yang lain."
Mungkin tidak normal. Penyumbatan jalur tertentu dalam sistem saraf dapat memicu keringat berlebihan pada salah satu bagian tubuh. Kondisi ini disebut juga unilateral hiperhidrosis, kata Anne Chapas, M.D., pakar klinis dari NYU School of Medicine dan dokter kulit di New York City, AS. "Hal ini bisa terjadi bila cedera pada bahu merusak saraf-saraf yang berhubungan dengan ketiak," jelasnya. Kondisi ini juga bisa jadi sinyal terjadinya Holmes Adie syndrome yang merujuk pada infeksi bakteri akibat adanya luka atau kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi keringat dan air liur. Nah, bila salah satu bagian tubuh Anda terlihat lebih berkeringat, segera konsultasikan ke dokter.
"Ketika saya meluruskan lengan ke atas setelah berlatih sit-up, punggung berbunyi 'krak' seolah ada tulang yang patah."
Tidak normal tapi biasa. "Alasan utama dari terjadinya efek ini yaitu karena adanya cavitation (rongga)," kata Mathew Goodmote, terapis fisik dari Gloversville, New York, AS. "Persendian kita dikelilingi oleh cairan pelumas synovium, dan gelembung gas yang membentuknya. Saat ruas tulang punggung diregangkan atau ditarik cukup jauh, maka terjadi tekanan pada gelembung udara di bagian atas, sehingga terdengarlah bunyi 'krak'." Hal yang sama juga terjadi ketika Anda menggerakkan sendi-sendi kaki maupun tangan. Jika Anda rutin berolahraga dan selalu berlatih stretching, maka bunyi-bunyian dari sendi itu akan menghilang secara perlahan. Kurang gerak sepanjang hari bisa memicu terjadinya cavitation. Misalnya, Anda sudah duduk berjam-jam di meja kerja, lalu ingin mengambil stapler di ujung meja, sehingga perlu merentangkan tangan lebih jauh, dan terdengarlah bunyi 'krak'. Walau hal ini tidak membahayakan namun sendi-sendi yang sering "bernyanyi" bisa melemahkan ligamen dan otot pendukungnya. Maka, jangan malas melatih kelenturan sendi-sendi Anda. Setiap 30 menit sekali, berlatihlah kelenturan tubuh, lakukan saja di meja kerja Anda: putar leher searah jarum jam lalu lakukan sebaliknya, luruskan kedua lengan ke atas, lalu tegakkan punggung dan putar bahu ke depan dan ke belakang. Ini bisa membantu sendi-sendi tubuh supaya tidak kaku.
"Setelah berlatih yoga mata saya berkunang-kunang"
Tidak normal. "Seharusnya sesudah beryoga, tubuh Anda jadi lebih ringan dan merasa nyaman, maka bila malah pusing kepala, ini sama sekali tidak benar," kata Donna Davidge, guru yoga dan pemilik Sewall House, sanggar yoga di Island Falls, Maine, AS. "Hal itu bisa terjadi karena tekanan darah rendah, dehidrasi, sesak napas atau lapar." Asuplah camilan ringan senilai 200 kalori misal low-fat yoghurt dan pisang, dua jam sebelum latihan: lalu minumlah segelas air putih, minimal 90 menit sebelum sesi latihan dimulai. Jangan lupa berlatihlah menarik napas dalam-dalam melalui hidung selama berolahraga. Jika pada saat berlatih yoga, Anda masih merasa kleyengan atau mata berkunang-kunang, berhentilah sejenak. Setelah segar barulah berlatih lagi.
"Olahraga memicu timbulnya jerawat di bokong."
Yes, itu normal. "Berolahraga dengan celana ketat atau legging mendongkrak produksi keringat dan menekan pori-pori kulit," kata Debra Luftman, MD, dokter kulit dari Beverly Hills California, AS dan salah satu penulis buku The Beauty Prescription. Di area yang lembab ini, akar rambut (ya, di bagian bokong juga terdapat akar rambut) bisa meradang hingga menyebabkan jerawat. Bersepeda atau berlatih di atas rowing machine dalam waktu lama, bisa membuat jerawat di bokong tambah meradang. Jerawat juga bisa disebabkan bakteri Pseudomonas aeruginosa, sering ditemukan pada bak berendam yang kotor. Begitu pula dengan lingkungan gym yang kotor, lembab dan panas bisa jadi 'koloni' kuman. Dokter kulit biasanya akan memberikan salep antibiotik untuk mengobati jerawat Anda. Selain itu, setelah berolahraga, basuhlah area yang berjerawat dengan pembersih yang mengandung glycolic atau salicylic acid.
"Saat berlari, leher saya berbunyi 'klik' saya jadi khawatir"
Tidak normal, pertama, coba periksa postur tubuh Anda. Membungkuk terus menerus dapat menyebabkan salah posisi (misalignment) atau kerusakan pada sendi leher atas (yang menghubungkan antara kepala dan leher) lalu, menyebabkan bunyi 'klik' saat latihan. Berlatihlah duduk dengan postur tulang belakang yang tepat: Bayangkan ada bantalan kecil di belakang lalu perlahan dorong panggul ke depan. Dan bayangkan juga sebuah balon menempel pada bagian tengah dada Anda sehingga dada membusung ke depan dan terangkat ke atas. Maka, ketika Anda nanti berlatih lari, tubuh tak akan kaku lagi. Bila bunyi 'klik' terdengar setelah Anda terjatuh, segeralah berkonsultasi ke dokter. Karena bisa jadi ada pergeseran sendi, tulang retak atau ligamen tersobek.
"Setelah berlatih beban, otot saya terasa ngilu selama 2 hari"
Langsung beri tanda, ini normal. Nyeri pada otot ini bisa hilang dalam 48 jam. Tapi bila ada perubahan sedikit saja pada berat beban yang dipakai atau Anda melatih gerakan baru maupun cara memegang, maka akan mengaktifkan serat-serat lain. Tak heran, tubuh akan terasa nyeri, seperti baru saja mulai berolahraga. "Selain itu, jaringan halus di sekitar otot yang sakit bisa mempertahankan cairan. Bisa juga karena Anda terlalu menarik otot dan ligamen," jelas Dominy. Maka, untuk menghindari penggunaan satu bagian otot yang terlalu berlebihan, cobalah latihan peregangan yang memerlukan gerakan concentric dan eccentric (gerakan memendekkan atau memanjangkan otot). Selain itu konsumsilah beragam vitamin, antara lain: Vitamin E (400 sampai 800 IU, konsumsilah 1-3 kali per hari) magnesium ( 310 hingga 320 miligram per hari) dan kalsium (1.500 miligram per hari). Inilah suplemen pereda nyeri otot, kata Dominy. Dehidrasi selama berolahraga juga bisa membuat otot Anda kaku dan nyeri. Maka, jangan lupa minum air putih selama berlatih intens. Sehabis berolahraga, pastikan warna urine terlihat kuning muda. Itu pertanda tubuh tak mengalami kekurangan cairan.
"Setelah berolahraga, keringat saya tidak berbau. Tapi ketika saya nervous dan berkeringat, kenapa berbau menyengat ya?"
Normal. "Kondisi emosi seseorang berhubungan dengan keluarnya keringat dari kelenjar keringat apocrine yang terletak di ketiak dan sekitar organ intim Anda," demikian penjelasan Dr. Luftman. "Meski cairan yang dikeluarkan kelenjar tersebut tidak berbau, tapi bakteri yang dibiarkan menumpuk pada siang hari bisa menimbulkan bau menyengat." Beginilah proses terjadinya: sewaktu tubuh mendapat sinyal rasa takut atau gembira, maka keluarlah cairan ini. Berolahraga memang akan membuat Anda berkeringat banyak. Dan keringat yang diproduksi oleh kelenjar yang berhubungan dengan akar rambut justru mengeluarkan garam steril, tidak berbau dan justru akan mendinginkan tubuh sewaktu suhunya meningkat.
"Di awal berolahraga, mengapa saya sering bersin-bersin?"
Normal. "Itu karena histamin, protein yang timbul sebagai reaksi alergi akan diproduksi tubuh ketika kita berolahraga," ungkap John Salerno, d.O., pakar kesehatan di New York City, AS. "Kondisi ini bisa tambah parah dengan gerakan downward dog saat Anda berlatih yoga atau ketika telungkup di atas hamstring curl machine, juga dapat meningkatkan aliran darah ke hidung, hingga akhirnya merangsang histamin keluar."
"Saya 'buang angin' saat kelas yoga"
Normal (bahkan kami bertanya ke beberapa instruktur!). "Dalam yoga Anda menggerakkan aliran darah dan oksigen ke seluruh organ tubuh, dan memperbaiki sistem pencernaan," kata Davinge. "Beberapa pose yoga memang ditujukan untuk mengeluarkan 'angin' alias kentut, antara lain yoga squat, saat Anda menekuk lutut hingga duduk di lantai." Gerakkan mengeluarkan angin ini (berbaring telentang dengan punggung di lantai lalu memeluk lutut ke arah dada) dimaksudkan untuk menghindari sembelit, diare, kembung dan 'buang angin'. Bahkan para instruktur pun menyarankan ketika rasa ingin kentut itu muncul, sebaiknya Anda jangan mengencangkan otot bokong karena ingin menahannya. Biarkan saja keluar. Jika aksi itu dilakukan maka Anda akan mengalahkan alasan awal beryoga yaitu untuk: rileks.
"Ketika saya mengangkat kedua lengan ke atas kepala di kelas cardio, tiba-tiba terasa kebas atau mati rasa."
Tidak normal. Thoracic outlet syndrom terjadi ketika otot-otot di seputar bahu dan leher menekan saraf leher ke lengan atau pembuluh darah yang melewati antara dada dan tubuh atas, kata Dr. Salermo. Sindrom ini umumnya menimpa mereka yang kurang melatih otot punggungnya. Obat anti inflamasi, seperti ibuprofen, dapat mengurangi bengkak dan sakit di area ini. Kebiasaan membungkuk juga dapat memicu masalah ini: membungkukkan bahu ke depan akan memperpendek otot-otot yang membentang di dada dan lengan atas, lalu ketika Anda memanjangkan tangan, saraf di bawah otot-otot jadi tegang dan mengecil, tambah Scott Musgrave, therapist dan pemilik Musgrave Wellness and Performance di Littletown, Colorado, AS. Memperbaiki postur tubuh saat latihan dapat mengurangi terjepit.
"Kaki saya gatal-gatal ketika bersepeda di udara dingin."
Normal. "Beberapa orang terkena gatal-gatal karena udara dingin, atau disebut juga cold urticaria. Sementara itu, beberapa orang juga mengalami gatal-gatal karena terjadi pembengkakan pembuluh darah," urai Luftman,. Secara alami kulit kehilangan kelembapannya di suhu dingin sehingga memicu iritasi, bahkan menyebabkan eksim. Coba oleskan sedikit petroleum jelly di daerah yang rawan sebelum berolahraga di luar ruang. Dan jangan lupa setelah mandi, pakailah pelembap untuk mengurangi gatal.
"Setelah kelas spinning, urine saya berdarah."
Mungkin tidak normal. "Ada darah dalam urine (hematuria) sehabis berlatih sepefa dengan penuh semangat, memang bisa saja terjadi namun sangat jarang," urai Bruce Mc Lucas, M.D., ob-gyn dari Ronald Reagen UCLA Medical Center. Apa sebabnya? "Indikasi utama ada infeksi pada urethra akibat tekanan pada vagina saat duduk di sepeda. Hal ini biasa dikeluhkan para pesepeda," catat Dr. McLucas. Dalam jangka panjang, bila keluhan ini diabaikan akan menyebabkan kerusakan pada urinary. Gunakan tambahan bantal pada sadel sepeda atau pakai celana khusus untuk bersepeda.
"Tangan saya cenderung mengepal kaku ketika berlari."
Tidak normal, tapi ini sering terjadi pada pelari pemula yang berupaya mempertahankan kekuatan otot-otot kaki mereka. Akhirnya ada sinyal ke otak untuk memproduksi cortisol, hormon stres. Hormon ini menyebabkan tekanan darah meningkat dan gangguan pencernaan serta kelelahan. Ini adalah kebiasaan yang sulit dihentikan, tapi Anda bisa mengatasinya. Ketika mulai berlari, coba bayangkan Anda sedang membawa potato chips di antara ibu jari dan telunjuk. Anda harus memegang keripik kentang itu dengan lembut dan ringan agar tidak remuk, bukan? Ada juga kebiasaan lain yang sering dilakukan para pelari yaitu menggertakkan rahang. Kebiasaan ini bisa disiasati dengan: gigitlah ujung lidah secara perlahan dan tahan selama 15 hingga 30 detik sebelum lari. Menurut Musgrave, aksi ini mencegah sendi di rahang menggertak. "Dalam kasus apapun, dengan berusaha meredakan ketegangan di area ini, maka Anda berhasil memicu diproduksinya neurochemically di dalam tubuh, sehingga bisa berlari dengan santai," sarannya.
"Saya uring-uringan setelah latihan karena merasa belum menjadi pelari handal."
Lupakan tentang normal; uring-uringan bukanlah hal penting. "Bila Anda terburu-buru maka latihan pun jadi tidak intens dan tidak bisa berlangsung lama," cetus Dominy. Faktanya, sebuah studi di Jerman mengungkap, seseorang yang berolahraga sangat bersemangat selama satu jam, tubuhnya akan memproduksi endorphins berlimpah-limpah. Inilah bahan kimia alami yang akan membuat Anda merasa bahagia dan nyaman. Jadi, saat berolahraga aturlah waktu dan intensitas. Bila sudah teratur, Anda akan terbiasa. Selain itu Anda bisa membakar lebih banyak kalori. Hasilnya, Anda pun akan merasa sangat bahagia! Jadi, mulai sekarang berolahragalah agar hidup jadi lebih bahagia. (Fitness/bee)
Source: Fitness, Edisi Oktober 2011, Halaman 55