Liputan6.com, Montreal: Sejak lama, duduk sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Belakangan, duduk dalam jangka waktu lama ditengarai dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker usus. Demikian hasil penelitian oleh para ahli dari Alberta Health Services Cancer Care, Kanada, baru-baru ini.
Penelitian melibatkan catatan medis dari 92 ribu pasien. Ditemukan, sebagian besar dari pasien yang kurang aktif dan menghabiskan banyak waktu dengan duduk berjam-jam, menderita kanker payudara juga kanker usus. Para ahli berpendapat, kurang aktifnya tubuh menyebabkan kelainan pada pertumbuhan sel. Inilah yang menjadi asal muasal kanker.
"Terlalu banyak duduk dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama serangan kanker payudara dan kanker usus. Kami juga menemukan, gaya hidup aktif adalah kunci untuk menangkal berbagai serangan kanker. Bahkan, gaya hidup aktif dapat mengurangi risiko serangan kanker payudara hingga 30%," kata pimpinan penelitian, Christine Friedenreich.
Penelitian terdahulu menemukan, terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko pembekuan darah di paru-paru. Pembekuan tersebut akan menyebabkan emboli paru-paru berkembang. Emboli paru-paru berkembang akibat gumpalan-gumpalan darah beku ikut mengalir melalui pembuluh darah vena ke seluruh tubuh. Gejala umum yang biasanya dirasakan pasien adalah nyeri dada dan kesulitan bernapas. Jika tidak segera ditangani, siklus itu akan berujung pada serangan jantung. [Baca: Duduk Tingkatkan Risiko Pembekuan Darah] (Zeenews/YUS)