Medan (ANTARA News) - Kondisi Denis Syahreza, bayi penderita kelainan di kepala (Meningocele Ensefalokel) masih stabil sejak lebih dua pekan menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik Medan.
"Kondisinya sampai saat ini stabil dan masih menjalani perawatan di ruang Perinatologi Instalasi," kata Humas RSU Pusat Haji Adam Malik Medan, Sairi M Saragih, Kamis.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada kedua ginjal putra pasangan Poniman-Yusnita warga Tanjung Jati Kota Binjai, Sumatera Utara itu cukup baik. Demikian juga dengan pemeriksaan kandung kemih juga tidak ditemukan adanya kelainan.
Namun, lanjut dia, untuk melihat kelainan pada kepala bayi malang itu, tim dokter saat ini tengah membuat rencana untuk melakukan M-Ray (melihat kelainan kepala), yang saat ini sedikit mengalami pembesaran dikarenakan cairan.
"Akan dilakukan M-Ray dan CT Scan yang tiga dimensi untuk melihat lebih jelas kelainan jaringan pada kepalanya. Kalau secara umum kondisi bayi bagus, tidak ada demam bahkan makan dan minumnya juga kuat," katanya.
Sebelumnya, Prof Iskandar Djafardi, salah seorang dokter yang menangani bayi tersebut mengatakan, berdasarkan hasil laboratorium dan scan yang dilakukan, meski secara fisik kondisi tubuh bayi itu baik dan tidak ada kelainan, namun kepalanya lebih kecil dari ukuran normal.
Menurut dia, hal itu wajar karena pada kepala bayi terdapat defect (lubang) tulang yang sangat besar, sehingga dua benjolan besar yang menyerupai kepala berisi sebagian besar cairan otak dan masuk ke benjolan tersebut.
"Kalau otak sudah berisi banyak cairan, ini tidak normal berarti sistemnya rusak secara otomatis," katanya.
Menurut dia, pihaknya belum bisa memutuskan tindakan yang akan dilakukan termasuk juga operasi terhadap kepala bayi tersebut.
"Kita memang belum bisa berbuat apa-apa, tidak semudah yang dibayangkan untuk memotong benjolan. Kita belum bisa memutuskan kapan akan melakukan operasi karena kita tidak bisa coba-coba," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, saat ini yang harus dilakukan adalah perawatan agar jangan sampai benjolan di kepala sang bayi tersebut pecah. Karena jika sampai pecah dikhawatirkan dapat mengakibatkan komplikasi. (T.KR-JRD/M034)