Mendaki 7 Puncak Dunia untuk Kampanyekan Kesadaran akan Alzheimer

VOA News: Sains dan Kesehatan
VOA News: Sains dan Kesehatan
Mendaki 7 Puncak Dunia untuk Kampanyekan Kesadaran akan Alzheimer
Nov 27th 2011, 23:20

Meningkatkan kesadaran mengenai Alzheimer adalah langkah pertama membuat penyakit itu mendapat perhatian, seperti kanker atau diabetes.

Alan Arnette, 55 tahun, adalah seorang pendaki gunung. "Saya mendaki cukup lama, sejak saya masih berusia 38 tahun - agak telat memang, tapi saya jatuh cinta pada olahraga itu," ujarnya.

Tetapi, hobi mendaki gunung dan pekerjaan sebagai eksekutif perusahaan teknologi informasi, harus ia tinggalkan ketika ibunya, Ida, didiagnosis mengidap Alzheimer tahun 2007.

"Jadi, setelah berkarir 30 tahun, saya memutuskan pensiun dini untuk menjaga ibu saya selama tiga tahun terakhir kehidupannya. Dalam masa itu saya belajar banyak. Sebelumnya saya tidak tahu banyak tentang penyakit Alzheimer," ujarnya.

Alzheimer adalah penyakit pada orang-orang berusia lanjut, yang menyerang sel-sel saraf otak, mengakibatkan hilangnya ingatan, kemampuan berpikir, berkomunikasi dan melakukan kegiatan sehari-hari. Sekitar 5,4 juta warga Amerika mengidap penyakit itu.

Setelah ibunya meninggal Arnette merasa sedih dan tak berdaya. Tetapi, tidak lama.

Ia mengatakan, "Saya pikir, jika saya bisa menggabungkan keinginan mendaki gunung dan membantu mendidik, meningkatkan kesadaran serta berusaha menggalang dana sejuta dolar untuk penelitian, maka hal itu akan sangat bermanfaat."

Arnette memutuskan untuk mendaki gunung tertinggi di tiap benua di dunia. Ia menyebutnya "Kampanye Pendakian Tujuh Puncak untuk menyelidiki penyakit Alzheimer: Ingatan adalah Segalanya."

"Saya membawa telepon satelit dan melakukan blogging terus menerus. Hampir setiap hari, saya memasukkan laporan baru dalam blog internet saya, bersama gambar dan video dari tiap pendakian itu," paparnya.

Dari puncak tertinggi setiap gunung, Arnette mendedikasikan pendakian itu bagi beberapa aspek penyakit Alzheimer.

"Di Antartika, saya mendedikasikan pendakian itu untuk deteksi dini. Saya punya sahabat berusia 52 tahun, ia baru saja didiagnosis terkena Alzheimer, jadi masih segar dalam ingatan saya. Sedangkan pendakian Gunung Everest, saya dedikasikan itu untuk ibu saya, Ida, dan bagi semua ibu yang menderita penyakit Alzheimer," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, "Kegiatan seperti itu, keberanian, kepedulian individu, prestasi luar biasa atau ikut dalam berbagai upaya meningkatkan kesadaran, menggalang dana… akhirnya ke sanalah tujuan kita karena Alzheimer belum menjadi perhatian utama."

Menurut Eric Hall, meningkatkan kesadaran mengenai Alzheimer adalah langkah pertama membuat penyakit itu mendapat perhatian, seperti kanker atau diabetes. Pendiri dan ketua Yayasan Alzheimer Amerika (AFA) ini mengatakan akan membantu menggalang dana bagi penelitian. AFA memusatkan perhatian pada pemberian bantuan kepada pasien Alzheimer dan keluarga mereka.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post