Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyatakan, penyakit demam berdarah harus tetap diwaspadai selama musim hujan sehingga masyarakat tetap diminta untuk menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan.
"Menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan bisa dilakukan dengan menguras bak penampung air, atau tempat-tempat lain yang berpotensi menampung air yang bisa digunakan oleh nyamuk berkembang biak, seperti ban bekas atau kaleng bekas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, tercatat ada sebanyak 434 kasus demam berdarah di wilayah tersebut hingga September dan terdapat dua pasien meninggal dunia.
Tuty mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah di wilayah adalah dengan program `community deal` yaitu kesepakatan masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
Selain "community deal", upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membentuk Laskar Berlian, yaitu sebutan bagi juru pemantau jentik cilik karena terdiri dari siswa tingkat SD dan SMP.
"Anak-anak sangat mungkin menjadi juru pemantau jentik, karena merekan akan lebih bisa diterima oleh warga saat melakukan pemantauan di rumah-rumah dibanding jumantik dari orang dewasa," katanya. (E013)