Sabtu, 12 November 2011, 02:07 WIB
heni pridia, Febry Abbdinnah
Ilustrasi payudara indah (doc Corbis)
VIVAnews - Wanita selalu mendambakan bentuk payudara yang indah. Tak heran jika teknologi kecantikan untuk memperbaiki bentuk payudara berkembang sangat pesat.
Dulu, implan payudara selalu menjadi menjadi pilihan untuk membesarkan ukuran payudara. Tapi, tidak semua wanita dapat menerima adanya benda asing di dalam tubuhnya. Belum lagi, kekhawatiran akan risiko operasi dan tindakan operasi ulang di masa mendatang.
Karena itu kemudian dikembangkan teknik stem cell breast augmentation yang menggunakan lemak tubuh sendiri yang diproses secara khusus untuk diambil stem cell-nya. Jaringan lemak sejak lama diketahui merupakan jaringan yang paling kaya akan stem cell.
"Sebenarnya, tindakan ini sudah lama dikenal. Namun masih kontroversial. Lemak yang dipindahkan akan hilang karena banyak terserap tubuh. Makanya, payudara atau bokong yang menjalani proses ini bisa kempes lagi," ujar dr. Enrina Diah, Sp. BP, ahli bedah plastik Ultimo Aesthetic & Dental Center.
Dengan kemajuan ilmu kedokteran dalam bidang stem cell, akhirnya dikembangkan pula teknik memproses lemak yang akan dipindahkan.
Setelah setuju menjalani stem cell breast augmentation, pertama-tama pada pasien akan dilakukan liposuction alias pengangkatan lemak di daerah-daerah yang berlebih seperti di perut, paha, maupun bokong.
Sebagian lemak tersebut akan diproses dengan menggunakan enzim dan mengalami kolagenase untuk mengekstraksi stem cell. Tahap selanjutnya adalah memroses lemak di dalam inkubator selama satu jam. Setelahnya, stem cell dicampurkan kembali dengan sebagian sisa lemak hasil liposuction yang lalu diinjeksi ke payudara dengan hanya meninggalkan 4 mm bekas luka.
Tujuan penggunaan stem cell ini adalah untuk memperkecil jumlah lemak yang diserap tubuh dan meningkatkan kualitas jaringan payudara termasuk kulit dengan dirangsangnya regenerasi sel.
"Stem cell akan menstimulasi payudara untuk membentuk pembuluh darah baru. Biasanya, 1-2 bulan pertama ukuran payudara akan menyusut sedikit karena adanya penyerapan pada tubuh. Tapi, hal ini tidak akan memengaruhi ukuran payudara setelahnya karena lemak tidak akan terserap," paparnya.
Menurut dokter cantik ini, stem cell breast augmentation juga memiliki efek mengencangkan sehingga risiko payudara kendor seiring bertambahnya usia pun berkurang.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }