KOMPAS.com - Tex Saverio, desainer muda yang busananya pernah dikenakan oleh Lady Gaga, mengaku tak ingin mengikuti arus dengan mendesain busana-busana siap pakai. Bagi Rio, demikian sapaan akrabnya, yang ingin ia tonjolkan dalam desain-desainnya adalah karakter dan ciri khasnya, sehingga ia tak merasa perlu mengikuti apa yang dilakukan perancang lain.
"Saya tidak pernah takut desain-desain saya tidak laku, bahkan dengan konsistensi saya mendesain sesuatu yang berbeda, permintaan akan busana-busana karya saya malah meningkat. Semua yang memesan baju pada saya sangat mengerti bagaimana karya saya di atas panggung, dan bagaimana karya saya dalam keseharian," ungkap Rio pada Kompas Female, menjelang peragaan busana yang menjadi penutup rangkaian acara Jakarta Fashion Week 2012 di Pacific Place, Jakarta, Jumat (18/11/2011) lalu.
Rio mengaku bahwa panggung peragaan busana hanyalah sekadar show, bukan tempat untuk menjual koleksi busananya. Jadi ia tidak pernah berminat membuat busana siap pakai untuk peragaan busana, demi mendapatkan pembeli atau pelanggan dari pagelaran tersebut. Baginya, peragaan busana adalah sarana untuk mengekspresikan seni yang ada dalam dirinya, untuk menuangkan segala imajinasinya, dan menyalurkan sisi kreatifnya.
Terinspirasi dari salah satu ayat dalam kitab suci, The Revelation adalah sebuah koleksi terbaru Rio yang disiapkan untuk sesi Dewi Fashion Knights yang sekaligus menutup perhelatan Jakarta Fashion Week 2012. Melalui koleksinya, perancang kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1984 ini ingin menceritakan peperangan yang terjadi antara sifat baik dan sifat jahat, yang dipresentasikan dengan berbagai ornamen yang terbuat dari aneka ragam material dan batik.
Permainan material yang kontradiktif dikombinasikan dengan pengembangan teknik, menjadi kunci utama dari koleksi ini. Bahan yang "keras" disandingkan dengan bahan "lembut", material "berat" dipadukan dengan material "ringan". Permainan material diolah dan disatukan dengan teknik yang berbeda untuk mencipta koleksi yang memiliki alur cerita, yang direpresentasikan melalui simbol dan ornamen-ornamen tertentu. Teknik dan material yang digunakan untuk koleksi ini pun bukan hanya menggunakan teknik dalam dunia fashion, tapi berkembang jauh melampaui batasan dunia fashion.
"Lewat koleksi ini, saya berusaha menyampaikan pesan untuk memprovokasi seluruh elemen dari dunia fashion, baik pelaku, penikmat, pengamat, ataupun media mode, untuk melihat dunia fashion bukan hanya untuk tujuan komersil, namun juga sebagai sebuah seni, dunia imajinasi dimana segala mimpi dan kenyataan berbaur jadi satu," jelas Rio.
Dengan berpegang pada prinsip ini, Rio berharap koleksi ini dapat menjadi bukti kejujuran dalam berkarya dan menjadi persembahan untuk perkembangan dunia mode di masa depan.