Detoks. Bisa jadi Anda mengernyitkan dahi saat mendengar kata ini. Sulit untuk menjalankannya karena berat?
KapanLagi.com - Well, Cosmo yakin, asalkan Anda tahu tentang berbagai cara mudah sekaligus memahami manfaat yang dihasilkannya, semua jalan yang ditempuh akan terasa mudah saja.
The History
Anda tentu tahu, bahwa metode ini sebenarnya telah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu pada masa Hipppocrates, The Greek Physician, yang juag dikenal sebagai 'The Father of Medicine'. Ia pernah menyatakan bahwa jika tubuh Anda sedang mengalami 'gangguan' dalam artian sakit (telah terkontaminasi), jalan terbaik adalah justru dengan tidak memberikannya beban tambahan melalui obat-obatan. Lalu harus bagaimana? Hippocrates percaya bahwa semuanya bisa disembuhkan melalui alam dan tercapainya keseimbangan. Untuk itu, segala faktor mulai dari asupan air, udara, makanan sehat, serta olah tubuh, dijadikannya sebagai jalan keluar. Bahkan, pada bentuk pemikirannya yang cukup ekstrem, tidak menutup kemungkinan juga bahwa pada saat tubuh sedang terasa tidak enak, Anda boleh mengurangi asupan makanan yang dikonsumsi. Hal ini bertujuan untuk mengistirahatkan sejenak organ hati dari tugas membersihkan segala toksin yang ada, serta ginjal dalam pembuangannya (untuk itu diperlukan banyak air putih). Lalu bisa ditebak, ajarannya ini pun akhirnya meluas ke berbagai negara mulai dari Cina, India, Amerika Serikat, hingga seluruh penjuru dunia.
Tokoh lain yang cukup ternama dalam mempopulerkan ajaran ini salah satunya adalah Benedict Lust (1872-1945), seorang berkebangsaan Jerman namun tinggal di Amerika yang mendapati dirinya sakit dan hampir sekarat. Ia memutuskan untuk kembali ke Jerman untuk menghabiskan sisa hidupnya di sana, sampai bertemu Sebastian Kneipp yang memperkenalkannya kepada teknik Priessnitz. Tak disangka, Lust kembali sehat dalam kurun waktu delapan bulan. Rasa terima kasih yang memuncak membangkitkan niatnya untuk kembali ke Amerika dan memperkenalkan ajaran yang serupa di sana. Dikombinasikan dengan beberapa cara yang makin disempurnakan olehnya, ia mengajarkan tentang inti dari naturopathy, di mana semua insan diharuskan meninggalkan setiap kebiasaan buruk keseharian mulai dari overeating, konsumsi alkohol, daging, kafein dari teh atau kopi, serta beberapa hal lainnya.
"Namun sebelum mengawali diri menuju cara hidup baru, kebiasaan buruk yang Anda miliki tentu perlu dieliminasi. Caranya, olah tubuh dan latihan pernapasan untuk ketenangan jiwa perlu dilakukan. Baru kemudian dilanjutkan dengan corrective habits, yaitu diet yang tepat dan fasting (sebagai salah satu cara detoks), perbanyak cairan mineral, udara sampai relaksasi," ungkap Riani Susanto, ND, saat ditemui Cosmo beberapa waktu lalu sambil menjelaskan lebih lanjut tentang teori dari Lust. Oke, lalu bagaimana dengan hasil yang didapat? "Sebagian besar mereka yang telah mencoba hal yang serupa, menyatakan bahwa tubuh seperti habis 'dikuras' dengan diluluhkannya semua toksin dalam tubuh dalam bentuk feces berwarna hitam, pencernaan menjadi lebih lancar, tubuh terasa bugar, selain kulit yang berakhir terlihat cerah!" ujarnya lebih lanjut. (Cosmo/miw)
Bagian kedua
Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 135
Provided by: