Bagaimanapun, wanita masih saja malu-malu mengungkapkan pertanyaan yang berhubungan dengan topik seks. Sekalipun terkadang rasa penasaran juga tak dapat disembunyikan.
KapanLagi.com - Bila memang Anda punya banyak pertanyaan tentang seks yang tersimpan di benak dan malu untuk diungkapkan, tenang Anda tak sendiri. Ada sebagian besar wanita yang mempertanyakan hal yang sama di luaran sana. Dan beberapanya kami rangkum menjadi pertanyaan berikut...
"Terkadang saat berhubungan intim dengan suami, saya mendadak kehilangan gairah dan berharap ia cepat 'keluar'. Apakah hal ini normal?"
Hal ini normal terjadi menurut Amy Levine, seorang penasehat seks bersertifikat, seperti dikutip dari Womansday. Kehilangan gairah di tengah-tengah berhubungan intim seringkali disebabkan karena kurangnya komunikasi dan sentuhan. Hubungan jadi terfokus pada orgasme dan kepuasan, sementara kedekatan dan keintiman diabaikan. Inilah yang seringkali menyebabkan wanita atau pria kehilangan gairah. Sehingga kuncinya adalah membicarakan dengan pasangan dan meningkatkan keintiman dengan melakukan kegiatan bersama.
"Terkadang saya menangis sendiri setelah berhubungan intim dengan suami. Emosi saya bergejolak, tapi saya tak tahu mengapa saya menangis"
Kimberly Resnick Anderson, LISW, AASECT, terapis seks yang juga direktur Summa Center for Sexual Health di Ikron, Ohio mengatakan bahwa setiap wanita memiliki reaksi sendiri setelah berhubungan intim. Ada kalanya emosi akan bergejolak dan membuatnya marah atau menangis setelah berhubungan intim. Semua hal tersebut disebabkan karena otak menyimpan beban masalah yang tengah dipikirkan, semisal 'kapan akan dikaruniai anak?', 'apakah suami puas dengan hubungan intim?', atau hal-hal yang berkecimpung di dalam otak.
"Saya ragu saat suami beranjak ke 'area bawah', saya takut kalau Miss V saya berbau tak sedap, dan khawatir ia akan membenci saya"
Beberapa wanita memang memiliki problem dengan aroma genitalnya, namun banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi hal ini. Menjaga kebersihan Miss V sangatlah penting untuk kesehatan dan hubungan intim, sehingga bagian tersebut tak boleh diabaikan.
Bila memang ada kekhawatiran Miss V mengeluarkan aroma tak sedap, terapi ratus atau sabun khusus Miss V bisa Anda gunakan.
"Saya sudah sering melakukan hubungan intim dengan suami, tetapi terkadang setelahnya saya masih mengeluarkan darah, kenapa ya?"
Anda yang mungkin mengalami kasus ini bisa berkonsultasi lebih jauh dengan dokter, apabila memang pendarahan yang terjadi cukup sering dan banyak.
Pendarahan setelah berhubungan intim pada umumnya disebabkan olek infeksi, yang pada beberapa kasus menjadi gejala kanker serviks.
Namun bila hanya sedikit saja, maka hal tersebut adalah normal.
"Saya khawatir akan rasa sakit yang saya rasakan saat intercourse. Tidak selalu terjadi sih, tapi hal itu cukup mengganggu. Apakah ada yang merasakan hal ini juga?"
Jawabannya ada. Sebagian wanita mengalami rasa sakit saat penetrasi, terutama pada beberapa posisi. Bagaimanapun postur tubuh pasangan juga turut mempengaruhi hal ini. Tak semua posisi memang membuat kedua pihak nyaman, sehingga Anda dapat membicarakannya dengan pasangan. Bila memang posisi yang dilakukan membuat Anda merasa sakit, Anda bisa meminta pasangan melakukannya dengan posisi lain.
"Bagaimana dengan kram yang dirasakan saat intercourse? Padahal saya tidak sedang menstruasi."
Hal ini juga termasuk normal terutama bila foreplay tergolong singkat. Selain itu para ahli juga menyarankan untuk mengosongkan kandung kemih sebelum berhubungan intim. Menahan buang air kecil sepanjang berhubungan intim dapat memicu terjadinya kram perut.
"Salah satu labia mayora saya lebih besar. Saya khawatir bahwa ini akan mengganggu suami saya, dan mungkin ia berpikir saya tidak normal?"
Jangan berpikir negatif, karena sebenarnya setiap miss V wanita memiliki keistimewaan masing-masing. Bahkan ukurannya tak selalu sama, kebanyakan miss V asimetris, tak ada ukuran normal atau ideal untuk Miss V.
Yang terpenting adalah merawat Miss V agar selalu bersih dan wangi, sehingga kesehatan dan kebersihannya tetap terjaga. (wo/bee)