Agar Anak Kompak dengan Orangtua

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Agar Anak Kompak dengan Orangtua
Dec 5th 2011, 06:35

KOMPAS.com - Kekompakan keluarga berdampak pada seluruh anggota keluarga terutama pada tumbuh kembang anak. Kebersamaan dan kekompakan di keluarga, menjadi bekal bagi anak saat ia tumbuh remaja bahkan hingga dewasa. Membangun kekompakan di keluarga membutuhkan proses. Ini juga penting disadari sekaligus juga menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua.

Sani B Hermawan, psikolog keluarga dan direktur Lembaga Daya Insani menjelaskan keluarga yang kompak punya banyak manfaat, terutama untuk tumbuh kembang anak. Di antaranya, saat anak tumbuh remaja bahkan hingga dewasa, ia takkan terpengaruh hal yang negatif. Anak juga tidak tumbuh menjadi pribadi pemberontak dalam konteks negatif. Selain itu, keluarga yang kompak membuat anak lebih merasa dekat dengan orangtuanya, suka berdialog dengan keluarga, dan anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Nah, untuk menciptakan keluarga yang kompak, Sani menyebutkan empat syarat utamanya. Di antaranya, orangtua perlu memberikan perhatian, memiliki penerimaan atas diri anak, melakukan aktivitas rutin bersama anggota keluarga, dan memberikan afeksi.

Sani menjelaskan lebih jauh mengenai empat cara agar keluarga kompak ini. Pertama-tama, orangtua perlu memberikan perhatian kepada anak, secara fisik maupun psikologis, kata Sani. Ini penting untuk menciptakan kebersamaan di antara seluruh anggota keluarga.

Orangtua juga perlu memiliki penerimaan atas keunikan, kelebihan, juga kekurangan anak. Dengan begitu anak tak merasa dituntut lebih oleh orangtuanya. Mengenai aktivitas rutin bersama keluarga, Sani mengatakan, ciptakan kebersamaan melalui aktivitas di dalam dan luar rumah.

"Keluarga perlu liburan bersama, atau karaoke bareng, rekreasi outbond bersama sebagai bentuk aktivitas bersama di luar rumah. Sementara di dalam rumah, ciptakan aktivitas rutin bersama seperti berdoa bersama, sarapan bersama, ciptakan teamwork dalam melakukan pekerjaan rumah, misalnya mencuci piring bersama setelah makan," jelas Sani saat jumpa pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Sani, dari empat syarat membangun kekompakan dan kebersamaan di keluarga tadi, orangtua bisa memulainya dari mana saja. Bisa dengan memberikan afeksi seperti pelukan atau ciuman kepada anak sejak dini. Atau Anda merasa lebih nyaman dengan melakukan rutinitas bersama melibatkan seluruh anggota keluarga.

Apapun cara awal yang Anda pilih, pastikan keluarga Anda memiliki kekompakan yang ditandai dengan hadirnya komunikasi dua arah dan ikatan emosional yang kuat antara orangtua-anak.

"Pengasuhan itu bicara merawat fisik dan juga hati," tutur Sani mengingatkan pentingnya orangtua membangun kebersamaan sebagai bagian dari tugas pengasuhannya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post