KOMPAS.com - "Barang murah itu nggak selalu jelek, sebaliknya barang mahal itu nggak selalu bagus!" begitu kata Bethanny Putri, seorang fashion blogger muda.
Itulah kesan utama yang didapatkan Putri -begitu sapaan akrabnya- dari hobinya berbelanja. Putri bukan tipe perempuan muda masa kini yang mengandalkan department store atau butik-butik ternama untuk menemukan berbagai item fashion. Tempat-tempat seperti ini justru dihindarinya. Bukan karena kualitasnya kurang baik, tetapi karena untuk jadi keren sebenarnya kita tak perlu membayar semahal itu.
Putri justru senang blusukan ke Pasar Senen atau Pasar Atom di Pasar Baru untuk mencari baju-baju vintage yang jadi favoritnya. Buat Putri, kenikmatan utama dalam berbusana adalah saat memadumadankan beberapa item busana sehingga menciptakan gaya pribadi yang unik.
Menurut Putri, kesukaannya berbelanja barang vintage ini berawal pada tahun 2009. Ketika itu ia baru sukses menurunkan berat badannya, sehingga ingin mencari baju-baju baru. Hobinya membuka-buka majalah fashion luar negeri. Baju-baju hasil buruannya di-mix and match, dan kerap dipakainya saat hangout. Lama-lama, hasil padu-padan busananya itu difoto dan di-posting di blog-nya, afternoonteaandlivingroom.blogspot.com.
"Membuat blog itu sebenarnya karena aku pingin share apa yang aku punyai untuk orang lain, supaya orang lain mendapat pengalaman yang sama seperti aku," tutur mahasiswi Fakultas Sastra Cina Universitas Indonesia yang kerap mendapat front row seat saat peragaan busana ini.
Putri berhasil menemukan berbagai "harta karun" dari hobinya berburu benda-benda vintage. Salah satu temuannya yang paling berharga adalah sebuah outerwear rancangan desainer Perancis Pierre Balmain, yang didapatnya hanya seharga Rp 1.000! "Tapi, aku sendiri baru tahu kalau itu baju rancangannya Pierre Balmain waktu aku lagi nyuci baju itu," paparnya pada Kompas Female.
Putri mengatakan, baju-baju lama pun bisa tampil baru jika dipadukan dengan item lain atau diberi aksesori. Ia jarang sekali menyingkirkan koleksi bajunya yang lama. Sebab pada dasarnya fashion itu selalu berulang. Suatu saat tren itu akan kembali, namun diberi sentuhan yang baru. Ia juga cuek saja memakai pakaian yang sama untuk acara yang hanya berselang hari.
Karena pengetahuannya tentang dunia fashion dianggap cukup baik, Putri saat ini direkrut menjadi salah satu pakar tamu di situs social e-commerce, Blibli.com.
"Di situ aku nggak membuat review tentang produk yang dijual, tetapi lebih membagi tips mix and match, dari atas sampe bawah. Pokoknya the whole package, dari baju, tas, sepatu, sampai aksesori," ujarnya, saat menghadiri peluncuran tampilan baru Blibli.com di The Canteen, Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/12/2011) lalu.
Putri ingin berbagi wawasan dengan para perempuan yang hobi fashion, misalnya, bagaimana mengombinasikan beberapa item busana agar enak dilihat. Bagaimana supaya pakaian yang konsepnya klasik menjadi lebih standout, atau bagaimana tips berburu barang-barang vintage. Maklum saja, sekarang pedagang pakaian di Pasar Senen pun tahu mana pakaian yang mahal dan yang tidak, sehingga tidak akan melepas barangnya dengan harga murah.
Dengan menjadi blogger tamu, Putri juga ingin menularkan kebiasaannya menjadi smart shopper pada para member online mall tersebut. Kalau misalnya Anda menemukan sehelai baju yang indah, tetapi tidak nyaman saat dikenakan, sebaiknya memang tak usah dibeli. Atau, jika Anda menemukan pakaian yang harganya tidak sesuai dengan kualitas, pikir-pikir saja dulu sebelum menyesal karena keburu membelinya.