Rekonstruksi Telinga Jadi Tren di Inggris

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Rekonstruksi Telinga Jadi Tren di Inggris
Dec 5th 2011, 09:52

VIVAnews - Pengencangan wajah, payudara dan bokong mungkin sudah tak asing lagi di telinga Anda. Bagaimana dengan operasi rekonstruksi telinga yang kendur akibat pemakaian anting-anting berat selama bertahun-tahun?

Mungkin Anda tidak pernah memerhatikan kecantikan ataupun proses penuaan yang terjadi pada telinga Anda. Bahkan, hampir tidak ada produk kecantikan yang dikhususkan untuk merawat kecantikan telinga Anda.

Tapi, tahukah Anda, saat ini, semakin banyak wanita yang melakukan operasi rekonstruksi telinga akibat seringnya mereka menggunakan anting-anting berat? Dan sepertinya akan menjadi tren perawatan kecantikan yang baru. Setidaknya, hal ini sudah menjadi tren di Inggris.

Semakin banyak wanita yang gemar tindikan, memakai anting-anting berat, atau bahkan plug (anting yang memerbesar lobang telinga). Hal ini tentu membuat beban pada daun telinga terlalu berat sehingga lubang telinga melar ataupun robek.

"Gravitasi membuat lubang telinga menjadi lebih besar dan kendur seperti yang dilakukan terhadap payudara. Tentu membuat Anda terlihat lebih tua," ujar Wendy Lewis, penasehat bedah kosmetik dan editor beautyinthebag.

Tak hanya itu, seiring bertambahnya usia seseorang, lemak pada daun telinga akan semakin berkurang. Ditambah dengan faktor gravitasi dan faktor lainnya, dimensi daun telinga akan membesar dan terlihat lebih tua.

Menurutnya, menggunakan anting berat selama bertahun-tahun dapat menyebabkan lubang anting melar dan mengubah bentuk telinga. Isu lainnya bagi wanita adalah robeknya lubang anting tersebut. "Operasi rekonstruksi daun telinga atau biasa disebut dengan lobe job merupakan pilihan sederhana untuk bentuk daun telinga yang proporsional," paparnya dilansir dari Daily Mail.

Salah satu ahli bedah plastik asal Inggris yang sering melakukan operasi rekonstruksi telinga adalah Dr David Gault. Hampir semua prosedur operasi yang ia jalankan melibatkan rekonstrusi serius di keseluruhan telinga, termasuk memperbaiki lubang telinga yang melar dan robek.

Yang ia lakukan tidak memotong daun telinga yang melar tersebut tetapi dengan mengangkatnya dari tengah. Adapula motode pemotongan, trimming, dan menyatukan kembali lubang telinga hanya dengan 45 menit operasi dan bius lokal.

"Operasi telinga biasanya terjadi karena pemakaian anting-anting berat, dan juga facelift yang gegabah," paparnya. Ia juga mengakui bahwa sepertiga dari operasi telinga yang dilakukannya adalah murni kosmetik.

Facelift bisa menjadi biang keladi jika kulit yang ditarik terlalu banyak sehingga daun telinga turun hingga pipi Anda. "Hampir 75 persen pasien perawatan kecantikan wajah memiliki telinga yang panjang," ujar Christopher Inglefield dari of London Bridge Plastic Surgery.

Tak hanya dengan metoda operasi, dokter bedah plastik pun mengembangkan teknik lain dengan menggunakan frekuensi radio untuk mengatasi hal ini.

"Kami menggunakan energi frekuensi radio untuk mengencangkan kulit telinga, dan membentuk kembali telinga dengan mesin khusus yang mampu menguapkan jaringan," ujar Lesley Reynolds Khan dari Harley Street Skin Clinic.

Adapula, ia menanmbahkan, penggunaan filler. "Kebanyakan pasien ingin telinga yang lebih berisi dan lebih muda. Prosedur ini cepat dan tanpa rasa sakit."

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post