Liputan6.com, Jakarta: Kaum remaja terkadang sungkan berbicara soal seks kepada orangtua mereka. Wajar saja, ketika bertanya, mereka malah dicurigai orangtua.Demikian data survei yang dilakukan DKT Indonesia.
Mereka menyurvei tentang aktivitas seksual yang terjadi di kalangan remaja umur 15-25 tahun pada Mei lalu dan diumumkan di Terrace Cafe Hotel Four Season, Senin(5/12)
Dalam survei itu, remaja yang membicarakan aktivitas seksual mereka kepada orangtua hanya 12 persen, dengan rincian 10 persen kepada ibu dan 2 persen kepada bapak. Sementara sebanyak 43 persen lebih terbuka kepada sahabatnya, yang diikuti dengan pembicaraan kepada pacar sebesar 21 persen. Peranan kakak adik dengan persentase 9 persen juga menjadi tempat bagi para remaja untuk membicarakan tentang kehidupan seksual mereka.
Dengan kondisi itu, orangtua menjadi tidak tahu dengan kehidupan seksual anak-anaknya. Data dalam survei tersebut menunjukkan bahwa 75 persen orangtua tidak tahu menahu tentang seks anak mereka dan 25 persen mengaku mengetahui akan hal tersebut.
"Kalau mereka ngomong sama orangtua mereka mengenai seks, belum apa-apa orangtua sudah langsung nanya 'apa kamu sudah berhubungan, ya?' Padahal anaknya belum sempat menjelaskan apa yang ada di pikiran mereka," ujar Pskilog Seksual Zoya Amirin.
Zoya juga menambahkan bahwa seks merupakan bagian dari kehidupan setiap individu. Berbicara dengan orangtua merupakan bagian cara agar mereka dapat mengekspresikan kebutuhan seksual mereka agar jiwanya tidak terganggu. "Kalau urusan seksual mereka tidak diurusin, bisa stres mereka," ujarnya sambil tertawa.(MEL)