Liputan6.com, Roma: Badan gemuk kerap membuat tubuh sulit bergerak dan otak bekerja tidak sesuai harapan. Karena itu, perlu ada program diet yang bisa menyelamatkan otak dari penuanaan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Amerika Serikat, the Proceedings of the National Academy of Sciences, baru-baru ini, para ilmuwan menemukan diet kalori memicu molekul protein, CREB1. Morekul itu mengaktifkan sekumpulan gen yang berkaitan dengan umur panjang dan fungsi otak yang baik.
"Harapan kami adalah menemukan cara untuk mengaktifkan CREB, sehingga bisa menjaga agar otak awet muda tanpa harus melakukan diet ketat," kata Giovambattista Pani, pimpinan peneliti dari the Institute of General Pathology, Faculty of Medicine at the Catholic University Roma, Italia.
Sebelumnya, peneliti menemukan tikus yang diet telah menunjukkan kemampuan kognitif dan daya ingat lebih baik, kurang agresif, serta cenderung lebih lambat terkena penyakit Alzheimer. "CREB1 dikenal mengatur fungsi penting otak seperti ingatan, belajar dan kendali rasa cemas. Aktivitasnya berkurang atau secara psikologis terpengaruh oleh penuaan," ucapnya.
Tikus yang secara genetik mengalami kekurangan CREB1 tak menunjukkan perbedaan daya ingat saat mereka menjalani diet rendah kalori. "Temuan ini memiliki implikasi penting untuk pengembangan terapi masa depan guna menjaga otak kita tetap muda dan mencegah degenerasi otak dan proses penuaan."
Untuk itu, mulai kini mari kita jalani pola hidup sehat yang seimbang agar berat badan tetap ideal dan jauh dari kegemukan. Sehingga tidak hanya tubuh sehat yang dicapai, otak pun tetap baik meski usia telah menua.(ANT/BOG)