Guci Antik Yang Mahal

KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Guci Antik Yang Mahal
Jan 1st 2012, 00:00

Rasa perih dan penderitaan bisa menjadi sebuah perjalanan hidup yang membuat masa depan lebih bersinar.

KapanLagi.com - Pada suatu hari, seorang pasangan menikmati liburan di negeri China. Di sana, mereka berniat membeli guci. Saat melihat sebuah guci yang sangat cantik, mereka protes kepada penjual karena harga guci yang sangat mahal dan tidak masuk akal. Kemudian sang penjual mengatakan guci itu memang pantas diberi harga mahal karena usianya sudah lebih dari 500 tahun.

Tiba-tiba keanehan terjadi, guci itu bersuara dan bercerita pada calon pembeli dan penjual, "Tahukah kalian, sebenarnya aku hanya seonggok tanah liat yang kotor dan tak berguna,"

Karena orang yang mendengar guci yang bisa berbicara itu bengong dan bingung, sang guci kembali bercerita,

"Waktu itu aku hanya onggokan tanah liat tak berguna yang dipukul-pukulkan pada papan kayu agar kerikil dan kotoran dalam tubuhku bisa keluar, kalian tahu.. rasanya sakit sekali..."

"Setelah itu, pria yang mengambilku menaruh aku di atas meja yang bisa berputar-putar dan aku pusing karenanya, aku sampai menangis karena tidak tahan.. tetapi pria itu seolah-olah tak mendengar dan hanya tersenyum," ujar sang guci.

"Tahukah kalian, sesudah itu aku masih disiksa dengan cara dimasukkan ke dalam pemanggang berapi yang sangat panas. Aku berteriak-teriak ketika dimasukkan ke dalam sana. Tiba-tiba tubuhku yang tadinya lunak menjadi keras."

"Setelah dipanggang sangat lama, akhirnya aku dikeluarkan. Ternyata siksaan belum berakhir karena pria itu menyiram tubuhku dengan cairan-cairan cat, rasanya perih sekali.. seperti luka yang disiram air panas. Aku memohon-mohon agar penderitaanku berakhir, tetapi pria itu mengatakan kau akan tahu manfaatnya kelak,"

"Setelah itu tubuhku kembali dibakar, dikeluarkan dari panggangan dan disiram cat lain. Berhari-hari aku harus merasakan sakit, tetapi lama-lama sakit itu hilang dan pria yang membuatku selalu mengelapku dengan kain sutera,"

"Kemudian beberapa hari setelahnya, pasukan kerajaan membeliku dengan harga yang sangat mahal, aku kaget mengapa mereka membayarku dengan uang sebanyak itu. Terlebih lagi, saat tiba di istana aku diletakkan di tempat yang sangat bagus. Pada saat itu barulah aku tahu bahwa bentukku telah berubah, aku tidak lagi seonggok tanah liat lembek yang kotor dan tak berguna, aku telah berubah menjadi guci yang cantik dengan berbagai tahap yang menyiksa,"

"Aku menyukai bentukku yang sekarang, tetapi sayang sekali aku tidak pernah bertemu lagi dengan pria yang membentukku jadi begini. Dulu aku menganggapnya sebagai tukang siksa, tetapi sekarang aku justru ingin berterima kasih padanya karena membuat hidupku jadi lebih baik dan terhormat,"

Demikian sang guci mengakhiri ceritanya. (wo/wsw)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post