Hasan Sadikin Siapkan Operasi Pasien Rahang Kecil

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Hasan Sadikin Siapkan Operasi Pasien Rahang Kecil
Jan 16th 2012, 15:21

Senin, 16 Januari 2012 | 18:13 WIB

TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter RS Hasan Sadikin Bandung siap menggelar operasi bagi penderita rahang kecil, Mahira Mujahida, 10 tahun, pada Kamis,18 Januari 2012. Siswi kelas 4 SD Kadumerak, Pandeglang, Banten, itu bersama keluarganya akan berangkat ke Bandung besok. "Dia sudah siap menjalani operasi," kata Mufti Ali, ayah Mahira, saat dihubungi Tempo, Senin 16 Januari 2012.

Sejak umur dua tahun, anak bungsu itu mengalami pertumbuhan yang kurang normal. Pengobatan dari sejumlah dokter dan ahli herbal sejak bayi itu tak mempan. Penyakit sesungguhnya baru diketahui pada 2010 setelah Mahira diperiksa di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Mahira mengidap penyakit micrognathia, atau tulang rahang bagian bawah yang terlalu kecil sehingga mengganggu pernapasan (sleep apnea).

Namun karena tak ada alat, operasi di rumah sakit itu tak bisa dilakukan. Sempat akan dioperasi di Singapura, rencana itu batal karena biayanya fantastis, Rp 300 juta lebih. Setelah menelusuri dokter dan peralatan operasinya di sejumlah kedokteran kampus di Indonesia, akhirnya keluarga merasa cocok dan yakin, dokter RS Hasan Sadikin Bandung bisa menolong Mahira. "RS Hasan Sadikin sebelumnya sudah pernah menangani 4 pasien serupa," katanya.

Anggota tim dokter operasi Abel Tasman Yuza mengatakan, operasi diperkirakan berjalan selama 2-4 jam. Tim yang dipimpin dokter gigi Sari Arumsari itu akan melepas rahang bawah Mahira kemudian memasangnya kembali bersama alat osteodistraksi di dalam mulut. "Alat itu untuk memanjangkan tulang rahang bawahnya," kata spesialis bedah mulut itu.

Setelah seminggu terpasang, secara berkala alat itu akan disetel pemanjangannya secara perlahan. Waktunya berkisar selama 3-5 bulan. "Kita akan mengatasi kesulitan bernafasnya dulu," ujarnya. Operasi serupa telah dilakukan RS Hasan Sadikin sejak 2007 pada empat orang anak.

Menurut Mufti, alat osteodistraksi seharga Rp 139 juta itu dibelikan Pertamina. Perusahaan itu juga menanggung biaya operasi dan kamar perawatan Mahira.

ANWAR SISWADI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post