Orang yang berusia 100 tahun ternyata lebih sering makan di rumah dibanding di restoran.
KapanLagi.com -
6. Miliki Pola Makan ala OkinawanInilah salah satu kebiasaan warga Jepang (Okinawan) yang panjang umur: rajin menyantap tofu dan ubi manis. Menurut Buettner; Okinawan makan ubi setiap hari, dan sering menjadikannya sebagai makanan tambahan. Total konsumsi tofu mereka mencapai yang terbanyak di dunia. Setiap hari, warga Jepang yang berumur panjang, rata-rata menyantap 1200 gram ubi.
Ubi manis kaya akan beta-karoten dan vitamin C dibanding wortel dan makanan berserat lainnya seperti gandum. Ubi juga sumber DHEA, hormon yang bisa menghambat proses penuaan. Menurut Ni; tofu bisa menghindari penyakit kanker payudara dan jantung. Sebuah studi membandingkan Okinawan dan Amerika. Ternyata Okinawan mengidap kurang dari 80% kanker payudara dan 50% kanker ovarium dan kanker usus dibanding warga Amerika. Studi ini melibatkan 900 orang berusia 70 tahun ke atas.
Dongkrak manfaatnya:
Nikmati paduan ubi manis dan tofu ini dengan mencampurkan light vinaigrete (Lambert menyarankan campurlah 2 sdm vinegar, 1 sdm air, 1 sdm olive oil dengan daun basil dan parsley segar). Studi menunjukkan bahwa tubuh akan menyerap beta-karoten lebih baik bila menyantapnya dengan sedikit lemak. Jadi, tirulah pola makan sehat ala Okinawa ini jika ingin meraih umur panjang.
7. Hindari Nasi
Kulit luar beras merah (biasanya dibuang saat membuat nasi menjadi putih) kaya kandungan nutrisi yang bisa menambah umur. Ni, juga mengungkap, warga Asia yang hidup di pedesaan yang mengkonsumsi beras merah hidup lebih panjang, dan sedikit terkena serangan wabah penyakit. Beras merah juga mengandung magnesium, yang dapat mengurangi stres. Selain itu, kandungan kolesterol beras merah ternyata dua kali lebih rendah daripada beras putih.
Dongkrak manfaatnya:
Coba yuk, masak beras merah dengan sedikit air (memang agak keras saat dikunyah). "Sedikit agak kenyal sehingga saat dikunyah memang lebih liat, namun teknik masak ini mampu mengurangi indeks glikemik," kata Somer. Mengapa baik? Makanan dengan kadar indeks glikemik tinggi akan membuat kadar insulin dalam tubuh Anda naik dan dalam jangka panjang bisa memicu penyakit jantung, arthritis dan beragam penyakit kronis lainnya.
8. Ayo, Bikin Aneka Olahan Jamur
Jamur akan menstimulasi sistem imun infeksi dan tumor tahap awal dalam sebuah penelitian pada hewan. Tunggu dulu, ini bukan berarti Anda harus memborong jamur di supermarket. Studi dari Pennsylvania State University di University Park dan Arizona State University di Mesa, AS, menyebutkan jamur kancing, memiliki kadar antioksidan tinggi. Jamur ini bahkan memiliki kadar imun yang lebih tinggi dibanding jenis jamur lainnya yang mahal seperti shiitake maupun jamur merang.
Dongkrak manfaatnya:
Sering-seringlah mencampurkan irisan jamur kancing pada menu Anda sehari-hari. Coba juga masukkan dalam salad, aduk ke dalam telur dadar, selipkan dalam sandwiches atau sebagai pengganti daging dalam tumisan sayur. Dalam studi yang dipublikasikan International Journal of Cancer disebutkan; mengkonsumsi jamur setiap hari akan mengurangi kanker payudara sebanyak 52%. "Antioksidan dapat mengurangi resiko kanker," kata Lambert.
9. Lebih Sering Makan di Rumah
Orang yang berusia 100 tahun ternyata lebih sering makan di rumah dibanding di restoran. Mereka menikmati proses masak seperti diungkap Lynn Peters Adler, penulis buku Centenarias: The Bonus Years dan pendiri National Centenarian Awareness Project; pengayom kelompok orang orang yang berusia 100 tahun atau lebih. "Makanan yang sama bila disajikan direstoran, akan lebih banyak lemak, garam serta gula, bahkan disajikan dalam jumlah besar," kata Somer. "Kami juga melihat ada kecenderungan makan kurang sehat saat memesan makanan di restoran."
Dongkrak manfaatnya:
Coba santaplah seafood seminggu dua kali. Omega-3 yang banyak terdapat di dalam ikan salmon, tuna, herring dan maccarel mampu melawan penyakit jantung dan menghindari penyakit dementia. Coba deh teknik dari Lambert: Panaskan 2 sdm olive oil dan 2 sdt jinten dengan api sedang. Tunggu hingga tercium bau harum. Masukkan dua potong tomat di bagian bawah nampan panggang. Lalu, letakkan fillet ikan, oleskan olive oil di atasnya. Panggang 350 derajat sekitar 10 menit. Taburkan cilantro. Yummy!
10. Hindari Diet Yo-Yo
Bobot Anda naik, bulan lalu. Lalu dalam 1 bulan, Anda berhasil turunkan bobot karena ingin tampil langsing saat reuni SMA atau perkawinan sahabat. Kemudian bulan berikutnya, bobot naik lagi. Ini bukanlah gaya berdiet yang sehat! "Meskipun Anda hanya mengalami penurunan atau kenaikan bobot akan meningkatkan tekanan darah. Aksi ini menimbulkan resiko pada jantung Anda," cetus Dr. Flanigan. Naik turun bobot juga meningkatkan resiko kanker. Studi di Swedia terhadap lebih dari 140.000 perempuan yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, mereka yang mengalami turun-naik bobot lebih dari 10 kali akan menambah resiko terkena kanker ginjal dibanding mereka yang bisa menjaga bobot tubuhnya selalu stabil.
Dongkrak manfaatnya:
Hati-hatilah saat akhir minggu tiba, yaitu mulai Jumat hingga Minggu. Dalam studi Obesity Research di AS: rata-rata saat weekend, warga Amerika cenderung makan 115 kalori lebih banyak dibanding hari biasa. Dan umumnya, mereka tidak menyadari telah makan berlebihan. Tak heran, tanpa disadari dalam setahun, berat tubuh bisa naik 2-3 kg. Nah, kecenderungan ini juga kerap ditemukan di sini. Maka, untuk mencegah bobot tubuh Anda naik, coba atur jumlah kalori yang dikonsumsi. Mulailah dengan mengubah kebiasaan rutin, misalnya daripada ngemil pukul 10.00 pagi dalam jumlah banyak, lebih baik sarapan sehat. Lalu, rancanglah acara makan sehat saat berakhir minggu bersama keluarga. Makanlah kacang atau buah sebelum Anda berlari pagi. Atau makanlah apel sebelum makan malam. (Fitness/miw)
Source: Fitness Magazine, Edisi Desember 2011, Halaman 99
Provided by: