Selasa, 03 Januari 2012 | 12:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di kalangan desainer, Adesagi Kierana dikenal sebagai desainer yang teliti masalah detail busana. Inilah yang jadi ciri khas busana berlabel Adesagi Kierana dan Desagi Kierana.
Salah satu perancang busana Tanah Air, Taruna K. Kusmayadi, dengan gamblang menceritakan karya-karya Adesagi, meski tak kenal secara personal. Hasil karyanya terkonsentrasi pada dress dengan main detail, misalnya origami dan bordir. "Baju-baju karyanya itu pakai dalaman sehingga bagian pinggul ke lutut agak menggelembung," kata Taruna kepada Tempo saat dihubungi, Selasa, 3 Januari 2012.
Menurut Taruna, ketelitian Adesagi bermain detail busana inilah yang membuatnya banyak disukai para wanita muda. "Enggak pasaran dan main alternatif," kata Ketua Umum Pusat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) itu.
Adesagi bukan orang baru di jagat mode Indonesia. Pria berusia 34 tahun itu sudah menjadi perancang sejak tujuh tahun silam. Kemungkinan mulai dikenal setelah masuk IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia) sekitar dua tahun terakhir. "Sejak itu saya kira promosi dan show-nya terencana dan banyak diberitakan di koran dan majalah," tuturnya.
Karena tak terlalu dekat dan beda organisasi, Taruna jarang bertemu dengan Adesagi. "Dia orangnya pendiam dan suka senyum," kata Taruna, yang bertemu terakhir dengan mendiang Adesagi di Jakarta Festival Week tahun lalu.
Adesagi ditemukan tak bernyawa di kamar mandi rumah di belakang Gedung Sate Bandung, Jalan Cimandiri 28 A Bandung, Jawa Barat, Minggu, 1 Januari 2012. Ia ditemukan dalam kondisi bugil bersama temannya, Randi Yana Putra, 31 tahun.
RINA WIDIASTUTI