Liputan6.com, London: Banyak orangtua kerap menikmati lintingan rokok di depan buah hatinya. Bahkan tak jarang, rokok itu terus menyala meski saat menggendong sang anak yang masih bayi. Padahal, kegiatannya itu akan memberikan dampak berbahaya bagi sang buah hati.
Sebuah studi baru menemukan bahwa bayi yang terpapar asap rokok kemungkinan besar akan terserang bronkitis dibanding bayi yang tak terkena asap rokok, terlepas dari status sosial ekonomi mereka. Bronkitis merupakan penyakit peradangan pada selaput lendir bronkus, yaitu saluran udara yang membawa aliran udara dari trakea ke dalam paru-paru.
Para peneliti di University Liverpool, Inggris, juga menemukan bahwa anak-anak dua kali lebih mungkin membutuhkan terapi oksigen dan lima kali lebih mungkin membutuhkan ventilasi mekanis seperti bayi yang orangtuanya tidak merokok, Selasa (3/1).
Asap tembakau merupakan polusi yang paling umum dan memiliki dampak lingkungan bagi anak-anak yang berada disekitarnya. Hubungan antara asap rokok dan kehidupan rumah tangga memiliki risiko mengembangkan bronkitis pada bayi.
Studi yang dipublikasikan pada PLoS ONE ini menemukan adanya seorang bayi dari Liverpool, Inggris yang dirawat di rumah sakit Anak Alder Hey dengan diagnosa terkena bronkitis. "Paparan asap rokok menjadi penyebab yang bisa meningkatkan keparahan penyakit pada bayi, akibatnya mereka menggunakan sumber daya kesehatan," kata Dr Calum Semple, dari Institut Kesehatan Anak.
Kalau sudah demikian, ada baiknya mulai kini Anda tinggalkan rokok untuk kebaikan sang buah hati. Karena kalau bukan dari Anda, siapa lagi? (ToI/MEL)