Senin, 16 Januari 2012 | 15:37 WIB
TEMPO.CO - Kebiasaan mengkonsumsi kopi kerap dikaitkan dengan cara mengurangi risiko terkena diabetes. Kini ilmuwan Cina mengklaim mereka punya penjelasan ilmiahnya.
Mereka menemukan bahwa tiga senyawa yang terdapat dalam kopi-lah yang berjasa membendung akumulasi racun dari protein yang terkait dengan risiko penyakit diabetes tipe II.
"Kami menemukan bahwa tiga senyawa utama kopi dapat membalikkan proses pembentukan racun ini dan menjelaskan mengapa meminum kopi berhubungan dengan penurunan risiko diabetes tipe II," ujar Kun Huang, profesor farmasi biologi pada Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang yang minum empat cangkir kopi atau lebih setiap hari menurunkan risikonya sebanyak 50 persen utnuk mendapatkan diabetes tipe II. Studi tim peneliti Cina ini dipublikasikan di Journal of Agricultur and Food Chemistry.
Diabetes tipe II merupakan tipe yang paling umum. Bagi mereka yang mengidapnya, tubuhnya tidak memiliki cukup insulin atau sel-selnya mengabaikan insulin. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas serta merupakan hormon yang penting dalam mengubah glukosa menjadi energi.
Peneliti lain telah menemukan kaitan perlipatan yang salah dari protein yang disebut HIAPP (human islet amyloid polypeptide) dengan peningkatan risiko diabetes tipe II. Menurut Huang, HIAPP ini mirip dengan protein amyloid yang diperbanyak dalam penyakit Alzeimer. Ketika HIAPP ini terakumulasi di dalam tubuh, maka akan membuat sel-sel pankreas menjadi mati.
Para peneliti Cina menemukan bahwa tiga senyawa utama kopi memiliki manfaat dalam mencegah penumpukan racun pada protein tersebut. Tiga senyawa utama itu adalah kafein, asam kafeik (caffein acid), dan asam klorogenik (chlorogenic acid).
"Kami memaparkan HIAPP ke ektrak kopi dan menemukan bahwa kafein, asam kafeik, dan asam klorogenik mencegah pembentukan racun amyloid HIAPP yang bersifat racun serta melindungi sel-sel pankreas," ujar Huang kepada WenMD.
Ketiga senyawa itu mempunya efek yang sama. Tapi yang paling baik adalah kafein. Penelitian ini juga menemukan bahwa pada kopi decaf--kopi yang kadar kafeinnya diturunkan---juga bekerja baik menurunkan risiko diabetas tipe II ini.
"Kami berharap bahwa kopi decaf setidaknya sama atau lebih tinggi efek manfaatnya ketimbang kopi biasa," ujar Huang. Pada pasien yang telah mengidap diabetes tipe II, kata Huang, beberpa penelitian mengatakan bahwa kopi decaf lebih baik dari kopi reguler.
WEBMD | DODY