Merawat Anak Bisa Minimalisir Diabetes

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Merawat Anak Bisa Minimalisir Diabetes
Jan 30th 2012, 21:19

Selasa, 31 Januari 2012 | 03:01 WIB

TEMPO.CO , Jakarta:- Perawatan penuh cinta saat anak masih di bawah lima tahun (balita) ternyata tak hanya menyenangkan tetapi juga menjadi tameng berbagai penyakit serius, seperti diabetes dan penyakit jantung, saat anak menjadi dewasa. Demikian hasil temuan terbaru para ahli dari Brandeis University di Boston, Amerika.

Para ahli itu meneliti seribu orang dengan latar belakang pendapatan ekonomi yang rendah. Para partisipan ini berusia rata-rata 46 tahun dan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh di rumah sakit.

Satu dekade kemudian, sebagian dari orang ini mengalami sindrom metabolisme – salah satu faktor risiko untuk penyakit jantung, stroke dan diabetes. Sindrom ini merupakan kombinasi gejala termasuk kelebihan lemak di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan resistensi insulin, yang juga dialami oleh satu dari empat orang di Inggris.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang berasal dari kategori sosial ekonomi terendah, dengan salah satu dari orang tua mereka tidak menyelesaikan pendidikan, mempunyai tingkat tertinggi dalam kondisi tersebut -- sebagian dari mereka terpengaruh dan terlepas dari mobilitas sosial mereka di kemudian hari.

Meskipun risiko tinggi ini tampaknya 'menempel' sejak masa kanak-kanak, ungkap para peneliti, tetapi mereka yang mengatakan bahwa ibu mereka memelihara mereka cenderung lebih sedikit mengalami hal tersebut. Profesor psikolog Margie Lachman mengatakan, kejadian-kejadian di masa kecil tampaknya meninggalkan 'residu biologis' pada kesehatan anak-anak saat mereka menjadi dewasa.

"Fakta bahwa kami bisa melihat efek jangka panjang ini dari masa kanak-kanak hingga usia pertengahan, sungguh dramatis," ungkap Profesor Lachman seperti dikutip Daily Mail edisi 26 Januari 2012.

"Kami ingin mengetahui, apakah karena mempunyai ibu yang memelihara penuh kasih sayang yang membuat Anda terbebas dari kondisi rentan pada latar belakang sosial ekonomi yang rendah dan menjadi lebih sehat ketimbang rekan-rekan Anda," ujar ia menambahkan. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Psychological Science.

Para peneliti mengatakan bahwa kemungkinan hal itu merupakan kombinasi dari empati dan ajaran kepada anak-anak tentang strategi mengatasi stres sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi kesehatan mereka dan mendorong mereka untuk makan dengan baik serta bergaya hidup lebih sehat.

Penelitian ini tidak mengevaluasi cara para ayah membesarkan anak-anak mereka tetapi para peneliti yakin bahwa mereka pun mempunyai pengaruh yang besar khususnya untuk generasi selanjutnya dalam peran sebagai orang tua yang tidak kaku ketika orang-orang tersebut masih muda.

Prof. Lachman mengatakan bahwa informasi ini bisa membantu merancang pelatihan untuk para orang tua tentang cara mengatasi stres anak-anak, gaya hidup lebih sehat dan mengontrol tujuan hidup mereka.

DAILY MAIL | ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post