Rabu, 18 Januari 2012 | 14:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyampaikan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan adalah hal penting yang perlu diperhatikan. "Pertumbuhan pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat berpengaruh terhadap intelektual dan fisik seseorang," kata Endang saat membuka seminar nasional tentang pangan dan gizi di Balai Kartini Jakarta, Rabu 18 Januari 2012.
Menurut Endang, 1.000 hari pertama kehidupan merupakan titik kritis perkembangan otak dan fisik serta metabolisme manusia. Maka pada masa ini perhatian terhadap gizi anak tersebut harus sangat diperhatikan." Ibu hamil harus memperhatikan gizinya agar tidak terkena anemia, hingga saat melahirkan jadi lancar," kata Endang.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Rachmi Untoro, mendukung perkataan Endang. "Bila memperhatikan gizi sejak dalam kandungan, anak akan berkembang baik secara kualitas maupun kuantitas," ujar Rachmi.
Sebaliknya, Rachmi menyatakan, apabila metabolisme dalam kandungan sudah buruk, metabolisme anak nantinya akan jelek dan mudah terserang penyakit.
Rachmi menuturkan gizi yang diperhatikan adalah gizi anak sejak dalam kandungan dan gizi anak 2 tahun pertama pertumbuhan. Pemenuhan gizi pada masa-masa itu sangat penting karena berpengaruh pada otak dan kecerdasan.
Pemenuhan gizi nantinya juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang fisik yang mempengaruhi kemampuan daya pikir serta metabolisme dan mekanisme tubuh. Menurut Rachmi, dengan memperhatikan dan memenuhi gizi pada masa emas itu akan mengurangi angka penyakit tidak menular.
Guna mendukung pemberian gizi di awal pertumbuhan, Kementerian Kesehatan mulai tahun 2012 intensif melakukan gerakan 1.000 hari pertama untuk negeri. Program ini juga bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan, Kementerian Perdagangan serta melibatkan nonpemerintah.
MITRA TARIGAN