PMS atau premenstrual syndrome, merujuk ke sebuah perubahan perilaku atau emosi sebelum menstruasi datang.
KapanLagi.com - Beberapa waktu terakhir ini, banyak yang salah mengartikan tentang PMS (premenstrual syndrome), yang kerap disalahkan saat seorang wanita sedang haid. Padahal, PMS adalah sebuah perubahan perilaku atau emosi yang terjadi sekitar 5-11 hari SEBELUM seseorang mengalami periode menstruasi.
Pun demikian, apa sih yang sebenarnya terjadi saat PMS? Benarkah wanita cenderung sensitif dan mudah marah saat PMS tiba?
Mitos: PMS itu tidak nyata, itu hanyalah pikiran wanita saja
Fakta: PMS itu nyata! Dan tidak secara sengaja dibuat-buat oleh wanita manapun. PMS merupakan rangkaian dari depresi ringan yang terjadi 5-11 hari sebelum menstruasi, perasaan tersebut meliputi kesedihan, sensitif, dan naik perubahan mood yang sangat cepat. Dan semua perubahan tersebut merupakan pengaruh dari pelepasan hormon estrogen dan progesterone di dalam tubuh.
Bedanya, tidak semua orang merasakan perubahan emosi yang sama. Ada yang hanya mengalami perubahan kecil, adapula yang mengalami perubahan besar.
Mitos: Wanita sulit mengendalikan emosi saat PMS
Fakta: Nah, sekalipun pada saat PMS wanita sangat sensitif dan mengalami mood swing, namun ia masih dapat mengendalikan emosinya.
Pada umumnya, para ahli menyarankan untuk tetap rileks dan melakukan olahraga ringan, seperti jalan di pagi hari, yang dapat membantu mengendalikan mood swing dan mengontrol emosi.
Mitos: PMS dapat hilang dengan makan cokelat
Fakta: Sebagian besar wanita percaya akan hal ini, namun sekali lagi hal tersebut hanyalah mitos. Tak dapat dipungkiri, cokelat memang dapat meningkatkan mood dan memicu perasaan bahagia, namun gula yang terkandung di dalam cokelat yang kita konsumsi, tidak memberikan keuntungan bagi tubuh. Sangat disarankan untuk minum air dan makan lebih sering dalam porsi kecil saat PMS tiba agar emosi serta berat badan tetap terkontrol.
Mitos: Wanita jadi lebih agresif saat PMS
Fakta: Well, sekalipun tidak dalam masa PMS, wanita juga dapat agresif. Sehingga agresif atau tidaknya seseorang tidak bergantung pada masa PMS.
Mitos: Sebaiknya saat PMS tidak berolahraga
Fakta: Salah besar. Saat PMS, sebaiknya tubuh diajak untuk berolahraga untuk dapat membuat tubuh lebih rileks, bugar dan segar. Sedangkan saat menstruasi, olahraga yang disarankan adalah olahraga ringan mengingat sebagian wanita menderita kram perut yang sering mengganggu kegiatan.
Sangatlah mungkin terjadi perubahan mood dan emosi saat seorang wanita mengalami PMS, namun bukan berarti Anda tak bisa mengendalikannya kan? Jaga asupan menu Anda, lakukan kegiatan yang membuat rileks, tetap berolahraga dan selalu tersenyum :) (wo/bee)