Selasa, 10 Januari 2012 | 10:20 WIB
TEMPO.CO, Missouri - Ilmuwan Departemen Biologi Universitas Washington, St. Louis, Missouri berhasil mengurai struktur kimiawi protein pada parasit malaria, Plasmodium falciparum. Protein ini adalah bagian dari parasit yang paling mematikan bagi tubuh manusia. Penguraian struktur protein ini, diharapkan dapat menciptakan obat anti-malaria yang lebih efektif.
"Bila kita mengetahui struktur protein dari parasit ini, akan lebih mudah membuat obat anti malaria yang dapat menjangkau protein dalam tubuh parasit dan menutupnya," ujar Professor Joseph M. Jez, dari Departemen Bilogi kepada pers, Senin, 9 Januari 2012.
Para peneliti membutuhkan waktu enam tahun untuk mengungkap struktur kimiawi dari protein Plasmodium falciparum ini. Dalam protein yang terdapat pada parasit malaria ini, peneliti menemukan enzim yang disebut PMT atau Phosphoethanolamine Methyltransferase."Protein inilah kunci dari enzym yang digunakan dalam perkembangbiakan sel membran parasit, yang harus menjadi target pemusnahan oleh obat anti-malaria," ujar Professor Jez.
Tahun 2010, malaria membunuh 655.000 orang di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan lima spesies yang berbeda dari Plasmodium, parasit yang hidup dalam usus utama nyamuk. Bentuk malaria paling mematikan berasal dari nyamuk pembawa spesies Plasmodium falciparum.
MEDICALNEWSTODAY.COM | CHETA NILAWATY