Seorang fashionista memahami masalah yang dialami para model Muslimah ketika ingin terjun ke dunia modelling internasional.
KapanLagi.com - Seorang model dituntut untuk bisa fleksibel mengikuti 'aturan main' dunia fashion. Untuk seorang Muslimah, hal ini seringkali bertentangan dengan ajaran agama yang dianut dan membuatnya harus memilih karir atau keyakinan. Untung saja sebuah solusi akan segera diwujudkan, minggu depan akan dibuka agensi modelling untuk gadis muslim di New York, bernama
Underwraps.
Seperti diberitakan Daily Mail, pendiri Underwraps adalah Nailah Lymus, seorang fashionista yang berharap bisa menjembatani jarak yang terjadi selama ini antara kesopanan dan fashion. Underwraps diklaim akan membuktikan bahwa wanita-wanita Muslim yang terjun ke dunia fashion yang gegap gempita tidak harus mengorbankan nilai-nilai ajaran Islam.
Fashionista sekaligus desainer berusia 27 tahun ini menjelaskan bahwa dia memahami model Muslim datang dari latar belakang ajaran Islam yang mengharuskan wanita berpakaian pantas dan sopan, namun di industri modelling seorang model harus mengorbankan nilai-nilai itu. Oleh karena itu Lymus ingin mendirikan agency ini sehingga para wanita Muslim tidak perlu mengorbankan ajaran agamanya untuk terjun ke dunia fashion.
Lymus sendiri adalah wanita Muslim kelahiran Amerika yang menjunjung tinggi kesopanan dalam berpakaian. Di bawah label Amirah Creations Lymus mulai mendesain baju anak-anak dan mulai merambah ke koleksi untuk dewasa. Karyanya telah dipamerkan di panggung runway bergengsi New York's Fashion Week bulan September lalu, dengan mengusung tata busana dan nuansa Islam dalam karyanya.
Untuk masuk di agensinya Lymus tidak sembarangan. Selama fashion week, agensinya juga akan melakukan casting sebagaimana pemilihan model biasanya dilakukan. Tujuan dari castingnya adalah tidak hanya memilih wanita yang bisa bekerja di bawah tekanan, namun juga bisa memberikan gambaran yang benar tentang Islam kepada dunia.
Jangan khawatir ladang pekerjaan untuk agensi baru ini akan sempit, karena Lymus telah memiliki pasar yang siap menerima model-modelnya. Banyak rumah mode yang terbuka dalam hal ini, buktinya para model dari Timur Tengah telah malang melintang di kota-kota mode dunia yaitu Milan, London, New York dan Paris. Bahkan Hanaa Ben Abdesslem menjadi model Muslim pertama yang menjadi wajah Lancome untuk lini kosmetiknya. (dm/wo/miw)