Liputan6.com, Kediri: Saat rasa sakit datang, Muhammad Arul Eliya Latif, bocah penderita tumor syaraf, tak kuat menahan hingga berurai air mata. Tak jarang bocah lima tahun itu menangis di pelukan ibu setelah rasa nyeri menyerang kelopak matanya yang terus membengkak.
Putra kedua pasangan Rudianto dan Darmi sejak usia tiga tahun sudah mengidap penyakit tumor syaraf di mata. Pada kedua matanya perlahan-lahan muncul warna cokelat kehitaman dan mengelilingi kedua matanya.
Saat ini kondisi Arul sangat memprihatinkan. Kelopak mata sang bocah yang terus membesar mulai menutupi sebagian bola matanya hingga terlihat sipit. Demikian pula lingkaran berwarna cokelat melebar mengelilingi mata.
Darmi dan Rudianto, orangtua Arul sangat sedih. Keterbatasan ekonomi dan sulitnya memperpanjang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas membuat mereka tak bisa mengobati Arul. Upaya orangtua mendapatkan kartu Jamkesmas tertahan pada Dinas Kesehatan setempat. Sebab faktor rumah yang ditempati di Desa Sonorejo, Grogol ini layak huni hingga tak bisa mendapatkan kartu jaminan kesehatan gratis.
Sementara menanggapi penolakan Jaskemas, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri melalui Humas Pemkab Kediri akan memverifikasi ulang. Tujuannya tak lain untuk melihat kondisi yang sebenarnya di keluarga Rudianto dan Darmi. "Sebenarnya tidak dipersulit," tutur Kepala Bagian Humas Pemkab Kediri Edy Purwanto, belum lama ini.
Kini orangtua Arul hanya bisa berharap semoga ada dermawan yang bisa membatu dan Jamkesmas miliknya bisa diterima lagi. Mereka juga menaru asa agar bisa segera membawa anaknya kembali ke Rumah Sakit dokter Sutomo Surabaya, Jatim untuk kembali jalani kemoterapi.(AIS)